news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Indonesia Tawarkan Bisnis Otomotif dan Elektronik ke Korea Selatan

13 Juli 2017 13:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Forum Importir Korea (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Forum Importir Korea (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan mencatat, total perdagangan Indonesia-Korea Selatan tahun 2016 sebesar 14,8 miliar dolar AS atau terjadi penurunan sebesar 11 persen terhadap total perdagangan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Ari Satria mengatakan, hal ini terjadi karena menurunnya perekonomian global terutama industri.
"Korea negara industri, dia banyak ekspor bahan baku (dari Indonesia). Sedangkan industri dunia lagi lesu," kata Ari di acara Forum Importir Korea, di Hotel Sheraton Gandaria, Jakarta, Kamis (13/7).
Ia berharap, naiknya harga komoditas bisa meningkatkan nilai perdagangan Korea dan Indonesia. Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berupaya meningkatkan hubungan bilateral dengan Korea, terutama perdagangan.
Forum Importir Korea (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Forum Importir Korea (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
Oleh karena itu, pemerintah bekerja sama dengan Asosiasi Importir Korea Selatan (KOIMA) untuk mendatangkan 130 delegasi importir dari Korea ke Indonesia.
Selain mempromosikan produk-produk Indonesia, akan ada forum bisnis dan pertemuan langsung dengan pemerintah yang dipimpin langsung oleh Wakil Duta Besar Indonesia untuk Korsel, Cecep Herawan serta Chairman KOIMA Myoung-Jin Shin.
ADVERTISEMENT
Ari mengungkapkan, selama ini memang yang banyak diimpor Korsel dari Indonesia adalah bahan baku dari sumber daya alam, seperti batu bara, karet dan timber.
Ke depannya, pemerintah akan mendorong produk-produk dengan nilai tambah, seperti komponen elektronik.
"Kita coba kenalkan ke mereka kalau kita juga banyak banyak barang industri, terutama komponen otomotif dan elektronik," paparnya.