Ini 3 Poin Utama yang Dibahas BI dalam Festival Ekonomi Syariah

7 November 2017 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Bank Indonesia. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Bank Indonesia. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Acara tahunan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) kini kembali digelar untuk ke-4 kalinya. Ini merupakan acara ekonomi dan keuangan syariah terbesar dan terdepan di Indonesia yang diselenggarakan oleh bank sentral, Bank Indonesia (BI).
ADVERTISEMENT
Pada tahun ini, ISEF diselenggarakan di Kota Surabaya, Jawa Timur, dengan tema ‘Membina Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Meningkatkan Ketahanan melalui Kolaborasi dan Koordinasi yang Lebih Baik’. Acara direncanakan akan diselenggarakan selama lima hari, mulai dari tanggal 7-11 November 2017.
Dalam pelaksanaannya, ISEF ke-4 akan mengusung 3 bidang utama yang menjadi fokus pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Ketiga bidang tersebut yakni, penguatan sektor ekonomi syariah, peningkatan efisiensi di pasar keuangan syariah, dan penguatan fungsi riset dan edukasi dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Untuk dapat mewujudkan berbagai potensi dan menjawab tantangan ekonomi dan keuangan syariah, diperlukan suatu strategi, kebijakan serta program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang komprehensif, integratif, efektif dan efisien melalui tiga fokus utama yang akan kita bahas bersama,” ujar Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi, pada saat pembukaan ISEF ke-4, di Grand City, Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/11).
Ilustrasi Bank Indonesia (Foto: Reuters / Fatima El-Kareem)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia (Foto: Reuters / Fatima El-Kareem)
Lebih lanjut, Rosmaya mengatakan, ekonomi dan keuangan syariah bukan sekadar konsep keuangan bagi umat Islam. Namun juga dapat melibatkan seluruh lapisan masyarakat dengan prinsip kebersamaan.
ADVERTISEMENT
"Ini merupakan suatu konsep yang inklusif yang secara aktif melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam pergerakan roda perekonomian. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar ekonomi dan keuangan syariah menjunjung tinggi keadilan, kemaslahatan, kebersamaan, dan keseimbangan dalam pengelolaan sumber daya titipan Allah,” terang Rosmaya.
Selain itu, Rosmaya menyebut nilai ekonomi dan keuangan syariah selama ini menjadi ruh dalam pengembangan dan pelaksanaan sistem ekonomi yang sesuai dengan Pancasila dan tujuan kehidupan internasional melalui sustainable development goals (SDGs) yang dirancang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Sehingga dapat menjaga kelestarian dan kesinambungan hidup masyarakat dalam berbangsa dan kehidupan dunia secara menyeluruh,” imbuh Rosmaya.
Sebagai informasi, penyelenggaraan ISEF ke-4 ini, BI akan berkolaborasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) terkait. Mulai dari Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Bappenas, Kemenkeu, OJK, LPS, Kemenko Perekonomian, Kemenag, BUMN, DSN MUI, hingga Pemda Jawa Timur, serta lembaga terkait lainnya.
ADVERTISEMENT