Jokowi Ingin Inflasi di Bawah 3 Persen

27 Juli 2017 13:44 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberi sambutan dalam acara Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura (Foto: Fanny Kusumawardhani)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberi sambutan dalam acara Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura (Foto: Fanny Kusumawardhani)
ADVERTISEMENT
Hari ini diselenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) soal pengendalian inflasi. Rakornas ini dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo dan dihadiri Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, jajaran menteri ekonomi, dan seluruh pimpinan pemerintah daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut Agus, dalam rapat sekitar empat jam tersebut, Jokowi menyampaikan kepada gubernur, bupati hingga wali kota soal Indonesia yang harus masuk dalam era inflasi rendah dan stabil.
"Beliau mengatakan jika inflasi itu rendah, otomatis daya beli masyarakat akan bisa dijaga, tingkat bunga diturunkan, iklim investasi semakin baik, karena semua bisa menjaga biaya produksinya. Nilai tukar bisa stabil dan pertumbuhan ekonomi akan naik," kata Agus usai Rakornas di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/7).
Jokowi di Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2017 (Foto: Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2017 (Foto: Biro Pers Setpres)
Adapun dalam 2 tahun terakhir, inflasi Indonesia rata-rata di angka 3-4 persen. Pada 2015 mencapai 3,3 persen dan tahun lalu 3,02 persen. Menurut Jokowi, sepanjang 6 tahun terakhir, inflasi di negara tetangga seperti Filipina saja bisa di bawah 3 persen.
ADVERTISEMENT
"Kok Indonesia masih 5 persen? Sehingga semua pemerintah daerah diajak oleh Presiden, untuk menjaga pasokan pangan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan terus berkomunikasi dengan​ masyarakat dan melakukan koordinasi di antara daerah supaya kelebihan di satu daerah bisa diambil oleh daerah lain yang defisit, sehingga inflasi bisa terjaga," papar Agus.
Ia melanjutkan, pemerintah dan BI juga sudah sepakat bahwa secara jangka menengah akan mengendalikan target inflasi, dari 4 plus minus 1 persen di tahun ini, mengarah ke 3 plus minus 1 persen.
"Sehingga 2018 -2019 inflasi bisa mencapai 3,5 -4,5 persen," kata Agus.
Adapun dalam APBN-P 2017, asumsi makro yang disetujui Badan Anggaran DPR untuk inflasi ada di 4,3 persen.
ADVERTISEMENT