Kuartal III-2017, Laba Bank Permata Mencapai Rp 708 Miliar

26 Oktober 2017 19:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Permata Bank Luncurkan E-Bond (Foto: Muchammad Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Permata Bank Luncurkan E-Bond (Foto: Muchammad Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Permata Tbk (BNLI) mengumumkan peningkatan kinerja operasional yang berkelanjutan untuk periode yang berakhir 30 September 2017 (konsolidasi dan tidak diaudit) dengan membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 708 miliar. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp 1,23 trliun pada periode yang sama tahun lalu. Hal Ini mencerminan peningkatan kualitas aset dibandingkan tahun lalu dan kedisiplinan dalam pengelolaan biaya.
ADVERTISEMENT
"PermataBank terus menjaga profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan modal yang kuat dan neraca keuangan yang lebih sehat sebagaimana tercermin dalam kinerjanya di tiga kuartal berturut-turut ini. Strategi kami untuk meningkatkan kualitas aset dan penguatan manajemen risiko akan memposisikan pertumbuhan bank ke depan," ujar Direktur Utama Bank Permata, Ridha DM Wirakusumah dalam keterangan resminya, Kamis (26/10).
Sejalan dengan fokus pengeloaan kualitas aset dan penjualan Non Performing Loan (NPL) di semester pertama, penyaluran kredit menjadi lebih rendah dibandingkan tahun lalu, yakni turun 17% (yoy), namun tumbuh 16% (yoy) di Unit Usaha Syariah.
Meskipun tidak terjadi pertumbuhan kredit dibanding kuartal lalu, bank telah mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif pada kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) di bulan terakhir di kuartal ketiga 2017. Pertumbuhan kredit yang positif tersebut dikonstribusi oleh KPM, KPR, SME dan kredit korporat (wholesale banking).
ADVERTISEMENT
"Keberhasilan Bank Permata dalam menjaga likuiditas yang sehat tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 83% dibandingkan dengan 86% pada periode yang sama tahun lalu," katanya.
Bank juga terus memperbaiki struktur pendanaannya, terlihat dari rasio CASA yang lebih tinggi, yaitu 50% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 43%. Hal ini didorong oleh pertumbuhan giro dan dengan cara mengurangi Deposito Berjangka yang mahal.
"Tumbuhnya CASA akan terus menjadi prioritas untuk menjamin biaya dana yang murah dan berkelanjutan," jelas Ridha.
Bank Permata (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bank Permata (Foto: Wikimedia Commons)
Modal bank yang kuat tercermin dari rasio Common Equity Tier 1 (CET-1) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) masing-masing sebesar 15,6% dan 18,8%, jauh lebih tinggi dari ketentuan yang berlaku. Hal ini disebabkan kinerja persroan yang semakin membaik tahun ini dan telah berhasil diselesaikannya rights issue senilai Rp 3 triliun di bulan Juni 2017.
ADVERTISEMENT
Bank Permata juga terus berupaya meningkatkan kualitas asetnya melalui penjualan, restrukturisasi, dan perbaikan aset secara proaktif. Hal ini menyebabkan rasio NPL Gross dan Net mengalami perbaikan masing-masing sebesar 4,7% dan 1,8% pada 30 September 2017, lebih rendah dibandingkan dengan tahunau yang masing-masing sebesar 4,9% dan 2,5% pada periode yang sama tahun lalu. Bahkan lebih rendah jika dibandingkan dengan Desember 2016 yang sebesar 8,8% dan 2,2%.
Selain itu, NPL Coverage Ratio sebesar 175% juga lebih tinggi dibandingkan dengan Juni 2017 sebesar 166% dan Desember tahun lalu sebesar 98%. Hal ini mengindikasikan bank secara terus menerus memitigasi potensi kerugian kreditnya secara berhati-hati.
"Kami akan terus memperkuat fundamental dan memanfaatkan kekuatan inti kami termasuk jaringan cabang yang luas, meluncurkan produk inovatif dan yang pertama di pasar seperti PermataMobile dengan Touch ID, Permata e-Bond (layanan transaksi obligasi melalui internet banking)," tambahnya.
ADVERTISEMENT