Lantik Eselon III, Sri Mulyani Pesan Jaga Dokumen Agar Tak Bocor

3 Oktober 2017 18:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelantikan Eselon III Kemenkeu (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelantikan Eselon III Kemenkeu (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini melantik pejabat eselon III di Kementerian Keuangan. Adapun pejabat yang dilantik berjumlah 170 orang dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Badan Kebijakan Fiskal (BKF), dan Sekretariat Jenderal (Setjen).
ADVERTISEMENT
Dalam arahannya, Sri Mulyani berpesan agar setiap pejabat yang dilantik dapat menjaga amanah yang telah diberikan, mengingat posisi eselon III merupakan posisi yang strategis di Kementerian Keuangan.
"Eselon III di institusi mana saja dia adalah posisi yang sangat kritikal dan strategis, dia merupakan middle management position, posisi manajemen di level tengah, yang dia bisa menjadi fasilitator dari instruksi atas untuk bisa berjalan konsisten. Eselon III di sinilah posisi di mana kita mampu menggerakkan organisasi untuk bisa menjalankan fungsi dan tanggung jawab sesuai dengan yang diembankan kepada institusi," ujar Sri Mulyani di Aula Mezzanine Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (3/10).
Dalam arahannya tersebut, Sri Mulyani sempat menyinggung terkait bocornya dokumen di Kementerian Keuangan. Dia pun berpesan kepada Setjen untuk bisa menjaga dokumen secara baik.
ADVERTISEMENT
"Setjen, secara simbolis saya sampaikan ini adalah tulang punggung Kemenkeu, dari sisi administrasi, cara berorganisasi, mengelola SDM bergantung Setjen. Jaga dokumen untuk tidak bocor, bagaimana bangun SDM agar yang berorientasi bisa maju terus, yang kurang dibimbing agar berprestasi," jelasnya.
Seperti diketahui, beberapa hari yang lalu, surat dari Sri Mulyani yang ditujukan khusus untuk Menteri ESDM dan BUMN beredar luas ke publik. Surat tersebut berisi risiko gagal bayar PT PLN (Persero) dan penyesuaian kembali proyek 35 gigawatt (GW).