Luhut Minta Pemulung Sediakan Plastik untuk Campuran Aspal

16 September 2017 12:54 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luhut & Basuki Tinjau Uji Coba Aspal Plastik  (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Luhut & Basuki Tinjau Uji Coba Aspal Plastik (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi kebutuhan plastik yang digunakan dalam proyek campuran beraspal menggunakan limbah plastik, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, berencana melibatkan pemulung dalam penyediaan bahan baku plastik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari Badan Litbang Kementerian PUPR, limbah plastik yang digunakan untuk campuran aspal yakni kantong plastik atau kresek, tutup botol minuman, botol minuman, bungkus kemasan makanan, styrofoam, dan cangkir minuman sekali pakai.
"Kita sekarang ini sedang memikirkan untuk membangun sentra ekonomi kecil yang akan menyuplai plastik yang digunakan untuk campuran beraspal limbah plastik," kata Luhut seusai meninjau penerapan campuran beraspal dengan limbah plastik di Bekasi, Sabtu (16/9).
Dia menambahkan, pekan depan pihaknya akan mengundang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Perindustrian untuk membahas perihal pemberdayaan pemulung.
"Kita mau merapatkan minggu depan. Kita ingin pemulung juga menikmati, agar ekonomi rakyat makin tumbuh. Ini tidak boleh satu kementerian, berbagai kementerian harus terintegrasi," paparnya.
ADVERTISEMENT
Luhut & Basuki Tinjau Uji Coba Aspal Plastik  (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Luhut & Basuki Tinjau Uji Coba Aspal Plastik (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
Luhut pun mengungkapkan, dia nantinya akan meminta perusahaan untuk memberikan sampah plastik sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) kepada pemulung. Nantinya, pemulung yang akan mengolah limbah sampah itu.
"Nanti Kementerian KUKM mungkin yang akan mengelola. Akan dikoordinasikan minggu depan," ucapnya.
Kepala Pusat Litbang Jalan dan Jembatan, Deded P Syamsudin memaparkan, sebelum diolah bersama aspal, limbah plastik yang akan digunakan harus terlebih dahulu dipilah. Setelah dipilah, sampah itu kemudian dicacah.
"Kandungan plastik yang ada pada aspal sekitar 10%. Untuk alat pencacahannya sendiri, Kementerian Perindustrian sudah menyiapkan alat buatan siswa SMK, alat dari dalam negeri," tukasnya.
Reporter: Muchammad Resya Firmansyah