Mantan Dirut Bank Mandiri Masuk Jadi Tim Negosiasi Freeport

13 April 2017 13:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Freeport (ilustrasi) (Foto: Reuters/Stringer)
Pemerintah tengah mempersiapkan tim khusus untuk negosiasi divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Tim ini nantinya terdiri dari perwakilan Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN. Selain membahas soal divestasi saham Freeport, tim ini juga akan ikut membahas terkait kontrak Freeport yang akan berakhir pada 2021 dan pembangunan smelter.
ADVERTISEMENT
Staf Khusus Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin yang juga mantan Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, perwakilan tim tersebut yakni dirinya dan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno.
"Timnya baru diajukan dari BUMN ke ESDM, kami tunggu formalnya, belum dikeluarkan ESDM, tim negoasiasi. Kami sudah ajukan usulan nama untuk bentuk timnya dari BUMN wakilnya siapa, saya sama pak Harry tapi peresmian pembentukannya belum," ujar Budi di Ritz Carlton Hotel Pacific Place Jakarta, Kamis (12/4).
Budi Gunadi Sadikin (Foto: ANTARA FOTO)
Meski demikian, pembentukan tim khusus tersebut masih menunggu payung hukum berupa Surat Keputusan (SK) Menteri ESDM. Sementara proses negosiasi divestasi saham Freeport akan terus dilakukan sambil proses pembentukan holding BUMN tambang.
ADVERTISEMENT
"Timnya secara formal baru ajukan anggota timnya, tapi secara formal SK menteri belum keluar. Diharapkan seharusnya sudah selesai, jadi mengurusi ini saja sudah lama," jelasnya.
Ia juga mengatakan, PT Freeport Indonesia harus menjalankan kewajiban divestasi sebesar 51 persen sahamnya ke pemerintah dan harus menawarkannya pertama kali ke pemerintah pusat, setelah itu baru pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD.
"Belum ditentukan siapa nanti yang akan ambil," pungkasnya.