Menperin Bantah Ada Penjualan Anak Usaha BUMN

10 Oktober 2017 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Menperin Airlangga Hartarto di Komisi VI DPR (Foto: Ela Nurlaela)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Menperin Airlangga Hartarto di Komisi VI DPR (Foto: Ela Nurlaela)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komisi VI DPR RI menggelar rapat dengar pendapat dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang menggantikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Rapat kali ini membahas tentang isu penjualan anak usaha BUMN dan pembentukan holding BUMN.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi VI DPR RI Teguh Juwarno. Ia meminta penjelasan terkait penjualan anak usah BUMN yang saat ini jumlahnya mencapai 800 anak usaha seperti yang diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Yang akan kita bahas hari ini adalah isu penjualan BUMN, yang hangat presiden pas rapat koordinasi nasional (Rakornas) Kadin 2017 menyebutkan bahwa sekarang anak cucu hampir 800, presiden perintahkan perusahaan anak cucu dimerger," kata Teguh di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (10/10).
Menurut Teguh, jika ada perusahaan BUMN yang dijual maka perlu mengikuti aturan yang berlaku.
"Kementerian jika perlu dijual sehubungan ditentukan penggabungan, pengalihan, dan peleburan, pembubaran BUMN diatur oleh peraturan pemerintah," katanya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi pernyataan tersebut, Airlangga menyebutkan, tidak ada penjualan BUMN seperti yang dipertanyakan oleh Ketua Komisi VI. Ia menegaskan, penjualan BUMN hanya akan dilakukan melalui privatisasi.
"Isu penjualan BUMN, kementerian tegaskan enggak ada penjualan BUMN, dalam tahun ini 4 anak BUMN akan IPO, dan di sini tegaskan penjualan BUMN akan lewat privatisasi sesuai UU yang berlaku, tentunya ada surat resmi dari pemerintah ke DPR," timpal Airlangga.
Airlangga mendata, ada 4 anak usaha BUMN yang akan melantai di pasar modal Indonesia melalui skema Initial Public Offering (IPO). Artinya, keempat perusahaan akan memperoleh dana melalui IPO.
"Disebutkan 4 BUMN yang IPO pertama GMF listing hari ini Rp 1,13 triliun, kedua PT PP Presisi rencana Rp 3 triliun lagi bidding, ketiga Wika Gedung, dana diharapkan Rp 3 triliun, masih registrasi di OJK, keempat, PT IPC Marine Service, lagi di OJK," ujarnya.
ADVERTISEMENT