Pemerintah Bangun Ribuan Rumah Murah, Tapi Banyak yang Tidak Ditempati

11 November 2017 18:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat kondisi Rumah Susun Sederhana Sewa  (Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat kondisi Rumah Susun Sederhana Sewa (Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
ADVERTISEMENT
Sejak tahun 2015 hingga 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun rumah khusus dan rumah susun di sejumlah daerah.
ADVERTISEMENT
Adapun rumah khusus sendiri ialah rumah yang diperuntukkan bagi para anggota TNI/Polri, masyarakat di daerah pedalaman, daerah tertinggal, nelayan serta masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan.
Sementara untuk rumah susun yakni rumah yang dibangun di daerah minim lahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Rumah khusus dan rumah susun dibangun dalam rangka mengurangi kekurangan pasokan rumah atau backlog rumah.
Namun demikian, rupanya rumah susun dan rumah khusus tersebut belum sepenuhnya dihuni. Hingga November 2017, jumlah rumah susun yang dibangun pemerintah sebanyak 1.309 Twin Block (TB), namun sebanyak 281 TB (21%) belum terhuni.
Rusun (rumah susun). (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rusun (rumah susun). (Foto: Aria Pradana/kumparan)
“Sedang rumah khusus yang kami bangun sebanyak 20.791 unit, yang belum ditempati ada 3.915 unit (19%),” ungkap Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin di Aula Kementerian PUPR, Jakarta, Sabtu (11/11).
ADVERTISEMENT
Dia pun mengungkapkan, untuk meningkatkan tingkat keterhunian rumah susun dan rumah khusus tersebut, saat ini pihaknya sedang menyusun standar prosedur operasional tentang penghunian.
“Saya sudah menyampaikan ke Satker (Satuan Kerja) yang mengerjakan di sana supaya tidak hanya membangun, tapi juga menertibkan tingkat keterhunian,” tegas Syarif.