Pemerintah Sepakat Perkuat Petani dengan Bentuk Korporasi Petani

13 September 2017 14:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah terus bersinergi dalam memperkuat kelompok para petani di Indonesia dengan membentuk korporasi petani. Hal ini sesuai kesepakatan antara Kementerian Pertanian, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, bersama Kementerian BUMN.
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, jumlah petani yang ada di Indonesia cukup besar. Dengan dibentuknya korporasi petani tentunya hal ini bisa memperkuat kelompok petani yang ada di Indonesia.
"Iya (korporasi) petani. Jadi sebenarnya kelompok petani besar, dari kelompok tani nanti dikorporasikan. Jadi ini kayak kelompok petani besar. Kelembagaannya diperkuat," kata Amran saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (13/9).
Nantinya, kata Amran, pemerintah akan menyiapkan sebanyak 25 kelompok petani di mana kelompok tani ini gabungan dari perusahaan besar dan para petani. Dengan adanya korporasi ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan para petani sebab petani berperan dari hulu hingga hilir.
"Karena kalau itu diperkuat, bisa buat benih sendiri, bisa olah tanah sendiri, lalu biaya pengolahan bisa turun 40%. Biaya tanam turun 40% karena kita gunakan mekanisasi. Kemudian mekanisasi dikelola dengan manager andal," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk membantu program tersebut, nantinya Kementan akan memberikan bantuan sebanyak 4.000 alat dan mesin pertanian (alsintan). Nantinya alsintan tersebut akan diberikan secara gratis. Program ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Iya gratis tapi nanti kita sinergi antara desa dan BUMN perdagangan juga. Sangat bagus ini. Petani dapat dari margin penjualan tidak hanya produksi saja," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo menyebutkan, untuk mendukung program korporasi petani, Kemendes akan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di setiap desa.
"Iya digenjot nanti setiap desa ada PT Mitra Bumdes Nusantara," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan adanya korporasi ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan para petani. "Dengan model ini satu bisa mendapatkan income, terus kelompok tani dan koperasi bisa kerja sama dengan PT Mitra Bumdes Nusa," jelasnya.
ADVERTISEMENT