Perlambatan Permintaan KPR Nasional Tak Berdampak Bagi BTN

23 Oktober 2017 21:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perumahan BTN di Citayam. (Foto: Dok. BTN)
zoom-in-whitePerbesar
Perumahan BTN di Citayam. (Foto: Dok. BTN)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) telah merilis survei tentang permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dalam hasil survei perbankan, BI mencatatkan permintaan KPR di kuartal III tahun ini masih melambat.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mengklaim, permintaan KPR BTN tidak berdampak perlambatan permintaan KPR di kuartal III-2017 seperti yang dirilis oleh BI. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BTN Maryono.
"Karena BTN sektornya menengah ke bawah, sehingga BTN tidak atau belum merasakan adanya penurunan," kata Maryono saat ditemui usai paparan kinerja perseroan kuartal III-2017 di Menara BTN, Jakarta Pusat, Senin (23/10).
Justru, kata Maryono, permintaan KPR perseroan mengalami pertumbuhan di kuartal III tahun ini. Maryono berujar, hingga bulan September 2017, KPR subsidi BTN mengalami peningkatan sebesar Rp 68,34 triliun atau sekitar 30,78% dari periode yang sama tahun lalu.
"Saya katakan semua KPR tumbuh, cuma yang non subsidi pertumbuhan lebih rendah daripada yang subsidi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Maryono mengungkapkan, dengan tumbuhnya kredit dan pembiayaan perseroan, maka hal tersebut turut meningkatkan total aset perseroan di kuartal lll-2017. Hingga saat ini, aset perseroan mengalami kenaikan sebesar 17,56% menjadi Rp 231,93 triliun dari periode tahun lalu yang hanya Rp 197,29 triliun.
Berdasarkan data BTN, kenaikan pinjaman yang disalurkan perseroan juga diiringi dengan perbaikan kualitas kredit. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross BTN pada September 2017 terpantau turun dari 3,6% di September menjadi 3,07%. Di mana NPL nett perseroan di September 2017 tercatat sebesar 2,06% atau turun dari 2,4% pada periode yang sama tahun lalu.
Salurkan KPR 466.251 Unit Rumah
Perseroan telah menyalurkan KPR sebanyak 466.251 unit rumah. Artinya, perseroan telah menyalurkan kredit sebesar Rp 50,94 triliun.
ADVERTISEMENT
Realisasi tersebut berasal dari penyaluran kredit subsidi senilai Rp 22,2 triliun atau sekitar 319.798 unit rumah, dan penyalur kredit non subsidi senilai Rp 28,74 triliun atau sekitar 146.453 unit rumah.
"Untuk di kuartal III -2017 kita sudah menyalurkan Rp 50,94 miliar kepada 466.251 unit rumah," kata Maryono.
Dengan penyaluran KPR tersebut, Maryono menargetkan, perseroan bisa mencapai target pembiayaan program sejuta rumah seperti yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita optimistis akan mencapai target realisasi program satu juta rumah tersebut pada akhir tahun ini," jelasnya.
Bahkan, kata Maryono, perseroan juga telah berkomitmen menjadi integrator utama program satu juta rumah. Bahkan, kata Maryono, perseroan juga telah menyalurkan kredit perumahan untuk 1,53 juta unit rumah atau sekitar Rp 167,86 triliun dalam waktu 9 bulan.
ADVERTISEMENT
"Realisasi tersebut telah mencapai lebih dari setengah realisasi total program satu juta rumah secara nasional," ujarnya.
Selain itu, untuk mendukung program satu juta rumah, perseroan juga telah menargetkan di tahun ini bisa menyalurkan pembiayaan untuk 666.000 unit rumah.