Pertumbuhan Properti Melambat Dipicu Kenaikan Harga

13 November 2017 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rumah dan properti (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rumah dan properti (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia pada triwulan III-2017 mengindikasikan bahwa harga properti residensial di pasar primer tumbuh, meskipun melambat jika dibandingkan triwulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III-2017 yang tumbuh sebesar 0,50% (qtq), lebih rendah dibandingkan 1,18% (qtq) pada triwulan sebelumnya.
Kenaikan harga properti terjadi pada semua tipe rumah, dengan kenaikan terbesar pada rumah tipe menengah. Berdasarkan wilayah, kenaikan tertinggi terjadi di Bandar Lampung. Secara tahunan, indeks harga properti juga tumbuh sebesar 3,32% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 3,17% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Ilustrasi properti (Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi properti (Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara)
Sementara itu, volume penjualan properti residensial juga mengalami peningkatan sebesar 2,58% (qtq), walaupun masih melambat jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 3,61% (qtq). Hal tersebut sejalan dengan masih terbatasnya permintaan terhadap rumah hunian, di samping faktor suku bunga KPR yang masih relatif tinggi.
Sebagian besar pengembang (56,75%) menyatakan bahwa dana internal perusahaan masih menjadi sumber utama pembiayaan pembangunan properti residensial. Sementara sebanyak 76,42% konsumen menyatakan bahwa fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian properti residensial.
ADVERTISEMENT