Produsen Kereta Asal Madiun Dapat Kucuran Kredit Rp 1,69 Triliun

2 Juni 2017 17:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kereta ekonomi premium buatan INKA (Foto: Dok. INKA)
Bank Mandiri bersama Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menyalurkan kredit sindikasi modal kerja senilai Rp 1,69 triliun kepada PT Industri Kereta Api (INKA) untuk pengadaan 438 unit kereta yang akan digunakan PT Kereta Api Indonesia (KAI). INKA merupakan produsen kereta api asal Madiun, Jawa Timur. Nantinya, kredit modal kerja Sindikasi ini akan dikucurkan dalam dua tranche yang disesuaikan dengan proses pengadaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Penandatanganan perjanjian kredit modal kerja Sindikasi itu dilakukan oleh SEVP Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar, Direktur Utama SMI Emma Sri Martini dan Direktur Utama INKA Agus H. Purnomo di Jakarta, Jumat (2/6).
Dalam pembiayaan sindikasi ini, Alexandra menambahkan, kontribusi Bank Mandiri adalah sebesar Rp 1,19 triliun dan SMI sebesar Rp 500 miliar. Kedua kreditur juga menjadi Join Mandated Lead Arranger.
Menurut Alexandra, penyaluran pinjaman ini merupakan wujud dukungan Bank Mandiri pada penguatan konektivitas dan akses masyarakat pada angkutan massa. Adapun fasilitas modal kerja sindikasi ini memiliki jangka waktu 20 bulan.
Interior kereta ekonomi premium buatan INKA (Foto: Dok. INKA)
“Kami menyadari angkutan masal yang murah dan tepat waktu sangat diperlukan masyarakat untuk memangkas inefisiensi sehingga dapat menekan biaya produksi ataupun biaya distribusi. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk ikut serta memakmurkan negeri ,” tutur Alexandra.
ADVERTISEMENT
Alexandra menjelaskan, kerja sama tersebut dimaksudkan juga sebagai wujud sinergi tiga BUMN dalam mengakselerasi pengadaan alat transportasi masal yang diyakini akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional demi terciptanya kemandirian ekonomi Indonesia.
Hingga Maret 2017, Bank Mandiri telah membantu pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur Indonesia dengan total realisasi mencapai Rp 118,7 triliun, naik 26,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari nilai tersebut, pembiayaan pada sektor transportasi mencapai Rp 27,6 triliun. Khusus pada subsektor perkeretapian, pembiayaan yang telah disalurkan hingga Maret 2017 mencapai Rp 4,71 triliun.