Proyeksi BI: Rupiah Akhir Tahun 2017 di Angka Rp 13.420

11 September 2017 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Bank Indonesia. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Bank Indonesia. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan laju inflasi pada 2018 sebesar 3,3% year on year (yoy) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp 13.550. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga ditargetkan BI sebesar 5,26% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dikatakan Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Senin (11/9). Itu juga pertama kalinya BI menetapkan proyeksi tanpa angka kisaran.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi XI dari Fraksi Gerindra Soepriyatno juga meminta agar BI tak lagi membuat kisaran.
"Kalau berani dua angka (range) pasti tercapai, BI enggak bisa disalahkan. Tapi bagaimana BI bisa memahami apa yang diputuskan pemerintah? BI enggak perlu takut menentukan satu angka. Kalau range percuma," ujar Soepriyatno.
Sementara hingga akhir tahun ini, Mirza mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa mencapai Rp 13.420.
"Ini bukan target ya, kalau target itu inflasi. Jadi 2017 rupiah Rp 13.420, 2018 Rp 13.550, tapi kami tahu kenyataannya per hari ini di bawah Rp 13.400," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Mirza mengatakan, BI tidak menargetkan nilai tukar rupiah. Adapun angka nilai tukar terhadap dolar AS sebesar Rp 13.550 tersebut berdasarkan penghitungan pasar.
"BI tidak menargetkan kurs. BI menargetkan inflasi, bekerja berdasarkan inflasi, ekspor impor barang dan jasa. Bahwa dalam pembuatan APBN ada asumsi kurs, ya memang ada. Tapi BI tidak bekerja berdasarkan target," Mirza menambahkan.