news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sektor-sektor Incaran Investasi Kanada di Indonesia

23 Mei 2017 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Proyek Kerja Sama Ekonomi Indonesia dan Kanada (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
Pemerintah Indonesia dan Kanada hari ini meluncurkan program kemitraan untuk membangun ekonomi lokal di daerah. Proyek “Dukungan Nasional untuk Iklim Penanaman Modal Daerah” atau NSLIC ini telah diluncurkan di Sulawesi Tenggara dan Gorontalo pada Desember 2016.
ADVERTISEMENT
Menurut Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Peter MacArthur, program ini adalah salah satu program bantuan sosial bagi Indonesia.
"Kanada telah mendukung pembangunan di Indonesia sejak 1954, dan sejak saat itu telah menyalurkan 2 miliar dolar Kanada (Rp 20 triliun) dalam kerja sama pembangunan untuk bekerja bersama Indonesia untuk mengurangi kemiskinan," jelas Peter di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (23/5).
Proyek Kerja Sama Ekonomi Indonesia dan Kanada (Foto: Proyek Kerja Sama Ekonomi Indonesia dan Kanada)
Peter menambahkan, nilai perdagangan Indonesia dan Kanada hingga saat ini juga mencapai 3 miliar dolar Kanada (Rp 30 triliun) dan investasi mencapai 4 miliar dolar Kanada.
"Tentunya kami ingin menambah nilai investasi ke Indonesia sebagai salah satu mitra yang potensial," ujar Peter, namun enggan menyebutkan nilainya.
Ilustrasi Pertambangan (Foto: Pixabay)
Ia merinci, sektor-sektor yang akan terus dikembangkan di Indonesia terutama adalah finansial, pertambangan, minyak dan gas, manufaktur dan retail.
ADVERTISEMENT
"Paling besar investasi Kanada di layanan finansial. Sun Life dan Manulife adalah perusahaan asal Kanada yang sudah mempekerjakan lebih dari 20.000 warga Indonesia, terutama anak muda," paparnya.
Ia mencontohkan, perusahaan energi Kanada, Husky Energy, juga sudah beroperasi selama 30 tahun di Indonesia, dengan proyek terbaru yaitu pengeboran lepas pantai di Selat Madura, untuk memproduksi LNG.
Aline Adita saat acara Sun Life Financial. (Foto: Yurika Kencana/kumparan)
"Lalu Kanada juga terus berupaya meningkatkan transfer teknologi, melalui perusahaan Blackberry. Saat ini Blackberry jenis terbaru, Aurora, sudah diproduksi di pabrik Cikarang. Ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, yaitu sistem Android dengan dual sim," tutur Peter.
Selain itu, bisnis retail modern dari Kanada juga sangat berkembang di Indonesia.
"Circle-K adalah jaringan waralaba minimarket asal Kanada, dan sudah ada 540 gerai di seluruh Indonesia. Peluang bisnis retail sangat besar di Indonesia karena konsumsi yang terus meningkat," paparnya.
ADVERTISEMENT