Sri Mulyani: Ada Sinyal Positif Penerimaan Pajak Bisa Capai Target

3 Oktober 2017 19:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani rapat kerja di gerbong kereta (Foto: Facebook/ Sri Mulyani)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani rapat kerja di gerbong kereta (Foto: Facebook/ Sri Mulyani)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penerimaan pajak selama delapan bulan ini baru mencapai setengahnya dari target. Pemerintah hanya memiliki waktu kurang dari dua bulan lagi untuk mengejar target pajak.
ADVERTISEMENT
Realisasi penerimaan pajak dari Januari hingga Agustus 2017 baru mencapai Rp 686 triliun atau 53,5% dari target APBN-P 2017 sebesar Rp 1.283,6 triliun. Pencapaian tersebut lebih tinggi dari periode sama tahun lalu yang mencapai 46% dari target.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan terus berusaha dan berikhtiar agar target penerimaan bisa tercapai. Pada akhir September 2017, pihaknya telah mendapatkan sinyal positif dari penerimaan, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi yang mulai meningkat.
"Dari pencapaian itu, seperti PPN, yang pertumbuhannya masih tetap kuat sampai September, growth secara total mendekati 12,5%, kemudian juga untuk PPh 21 individu masih menunjukkan positif," ujar Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (3/10).
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Pajak (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pajak (Foto: Shutterstock)
Meski masih enggan menyebutkan angka, menurutnya, penerimaan pajak hingga September tahun ini tidak bisa dibandingkan dengan tahun lalu. Sebab pada tahun lalu ada tambahan penerimaan sebesar Rp 100 triliun dari tax amnesty.
"Penerimaan sampai bulan September, terutama dibanding tahun lalu karena adanya tax amnesty, tentu tidak bisa dibandingkan secara langsung. Karena tahun lalu bulan September itu menghasilkan penerimaan tambahan hampir mendekati Rp 100 triliun sendiri," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga menjelaskan, seluruh sektor produksi menunjukkan pertumbuhan yang positif. Sektor industri dan manufaktur tumbuh sekitar 13% dan kegiatan produksi pertambangan meningkat menjadi di atas 30%.
"Bahkan kegiatan perdagangan memberikan konstribusi yang cukup positif pertumbuhannya sampai September ini. Jadi kami lihat momentum pertumbuhan ekonomi nampaknya terbaca di dalam penerimaan pajak dan kami akan coba untuk ciptakan suasana yang kondusif agar momentum ini terus diperkuat sampai akhir tahun," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, penerimaan pajak per Agustus 2017 turun Rp 2 triliun menjadi Rp 85 triliun atau 3,5% dari periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 87 triliun. Sebab, pada tahun lalu ada program pengampunan pajak (tax amnesty) sehingga menyumbang penerimaan hingga Rp 5 triliun.
Secara rinci, penerimaan pajak hingga Agustus 2017 sudah mencapai Rp 686 triliun, terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh) non minyak dan gas (migas) sebesar Rp 378 triliun; Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Rp 267 triliun; Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar Rp 1,2 triliun; pajak lainnya Rp 4,3 triliun; serta PPh migas sebesar Rp 35 triliun.