Suku Bunga Acuan BI Tetap 4,75 Persen, Risiko yang Diwaspadai: Inflasi

15 Juni 2017 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Agus Martowardojo Gubernur Bank Indonesia (BI). (Foto: REUTERS/Darren Whiteside)
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14-15 Juni 2017 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) tetap sebesar 4,75 persen, dengan suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,00 persen dan Lending Facility tetap sebesar 5,50 persen, berlaku efektif sejak 16 Juni 2017.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut konsisten dengan upaya Bank Indonesia menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendukung keberlanjutan pemulihan ekonomi domestik.
Bank Indonesia tetap mewaspadai sejumlah risiko, baik yang bersumber dari global maupun domestik. Dari sisi global, kenaikan lebih lanjut Fed Fund Rate (FFR) dan rencana penurunan besaran neraca bank sentral AS, hasil Pemilu di Inggris, serta potensi menurunnya harga komoditas khususnya minyak dunia merupakan risiko yang tetap perlu diwaspadai.
Dari sisi domestik, beberapa risiko yang tetap perlu dicermati adalah dampak penyesuaian administered prices terhadap inflasi serta masih berlanjutnya konsolidasi korporasi dan perbankan.
Gedung Bank Indonesia. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Untuk itu, Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia juga terus mempererat koordinasi bersama pemerintah dalam rangka pengendalian inflasi agar tetap berada pada kisaran sasaran dan mendorong kelanjutan reformasi struktural agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
Inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran inflasi 2017 yaitu 4±1 persen, meskipun meningkat di bulan Mei 2017. Indeks Harga Konsumen (IHK) Mei 2017 mencatat inflasi sebesar 0,39 persen (mtm) atau 4,33 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan lalu yang mengalami inflasi sebesar 0,09 persen (mtm) atau 4,17 persen (yoy).
Untuk itu, koordinasi kebijakan Pemerintah di pusat dan daerah dengan Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi perlu terus diperkuat dalam menghadapi kenaikan harga volatile food selama bulan puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Stabilitas sistem keuangan tetap kuat didukung oleh ketahanan industri perbankan dan pasar keuangan yang terjaga. Pada April 2017, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan tercatat 22,6 persen, dan rasio likuiditas (AL/DPK) berada pada level 21,6 persen.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tercatat 3,1 persen (gross) atau 1,4 persen (net). Pertumbuhan kredit dan DPK pada tahun 2017 diperkirakan lebih tinggi, masing-masing berada dalam kisaran 10-12 persen dan 9-11 persen.