Sumatera Barat Butuh Sektor Perekonomian Baru Selain Pertanian

24 Februari 2018 20:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fotografi Lanskap Sawah  (Foto: pixabay/morganefreewomen)
zoom-in-whitePerbesar
Fotografi Lanskap Sawah (Foto: pixabay/morganefreewomen)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) menilai p‎erekonomian wilayah Sumatera Barat (Sumbar) membutuhkan penggerak sumber ekonomi baru di luar sektor pertanian. Sebab industri pertanian di ranah Minang ini sulit untuk dikembangkan lagi.
ADVERTISEMENT
‎Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumatera Barat Endy Dwi Tjahjono mengatakan, keterbatasan lahan menjadi penghambat sektor pertanian di kawasan Sumbar. Selain itu, kebanyakan adalah daerah perbukitan dan pegunungan.
“S‎usah lahannya untuk pertanian, karena daerahnya perbukitan seperti itu,” ujar Endy dalam pelatihan wartawan di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (24/2).
Menurut dia, salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk bisa menjadi sumber ekonomi baru di Sumbar yakni pariwisata. Namun hingga kini sektor tersebut belum dibangun dan dibenahi secara maksimal.
“Yang potensial itu pariwisata potensinya besar tapi belum banyak investor masuk ke sini yang skala besar,” jelasnya.
Wilayah Sumatera menyumbang 20% untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara wilayah Padang menyumbang sekitar 7%.
ADVERTISEMENT
Dia mengakui, ‎pertumbuhan ekonomi Sumbar memang masih kecil. Namun, bila investor skala besar masuk ke wilayah ini, ekonomi Padang akan tumbuh lebih baik.
“Dengan investor skala besar ekonomi Sumbar bisa tumbuh lebih tinggi lagi,” tambahnya.