Tips Mengelola Keuangan Selama Ramadan: Jangan Berutang!

26 April 2017 11:35 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi investasi (Foto: Stevepb via Pixabay)
Bulan puasa atau Ramadan akan segera tiba, adalah bulan di mana kebutuhan melonjak dan harga-harga menanjak. Meski demikian, sebenarnya kebutuhan yang paling besar selama Ramadan adalah untuk persiapan hari raya Idul Fitri atau Lebaran.
ADVERTISEMENT
Perencana keuangan dari Finansia Consulting, Eko Endarto mengatakan, sebenarnya kebutuhan selama Ramadan hampir sama dengan bulan-bulan lainnya. Yang berbeda hanya jadwal makan dan minum saja.
"Siklus makannya saja yang berbeda, kalau biasanya ada makan siang, kita enggak keluar biaya untuk itu selama Ramadan, tapi acara-acara juga banyak, terutama buka puasa bersama," kata Eko kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (26/4).
Lalu bagaimana tips mengelola keuangan selama Ramadan? Berikut paparan dari Eko:
1. Mengerti kebutuhan yang lebih banyak dari biasanya. Kita harus punya prioritas, mau tidak mau, karena Lebaran itu setahun sekali dan harus ada biaya yang disisihkan.
"Yang utama itu Lebaran bukan Ramadan, jadi kita harus bisa menahan diri dan tidak boros, harus jaga pengeluaran. Dalam mengikuti acara-acara buka bersama juga, harus dipilih-pilih, karena memang ada yang kita diundang dan tidak perlu keluar biaya, ada juga yang malah membuat pengeluaran lebih banyak lagi," jelas Eko.
ADVERTISEMENT
2. Siasati harga naik dengan memperbanyak persediaan. Eko menilai, kenaikan harga menjelang Lebaran bisa mencapai 10 persen dibanding bulan-bulan biasanya.
"Tidak ada salahnya mulai dari sekarang kita memenuhi kebutuhan-kebutuhan, seperti makanan dan pakaian, sehingga tidak terkena dampak kenaikan harga nantinya. Misalnya kita bisa membeli bahan makanan kering atau yang tahan lama, jadi bisa membantu memenuhi kebutuhan ketika harga melambung," paparnya.
Ilustrasi investasi. (Foto: Stevepb via Pixabay (CC0 Public Domain))
3. Rencanakan jauh-jauh hari. Idealnya, karena Lebaran ini adalah event yang diadakan setahun sekali, seharusnya disiapkan paling tidak enam bulan sebelumnya. Namun jika memang baru bisa menyiapkan sekarang, mau tidak mau kita harus mengatur pengeluaran dengan sangat ketat.
"Ya sekarang sudah terlambat sih hitungannya. Ya paling bisa menggunakan uang THR (Tunjangan Hari Raya). Tapi itu biasanya juga belum cukup, karena banyak kebutuhan, apalagi bagi yang mudik, harus sedia biaya transportasi, dan untuk keluarga di kampung halaman," ujar Eko.
ADVERTISEMENT
4. Jangan berutang. Sebisa mungkin, hindari untuk berutang, karena kebutuhan Lebaran luar biasa banyaknya.
"Jika berutang, jumlahnya akan jauh lebih besar dari utang regular. Jadi jangan dipaksakan, apalagi kan Lebaran juga bertepatan dengan liburan, di mana saat liburan pastinya pengeluaran lebih besar. Nah, minggu-minggu ini dan selanjutnya kan banyak liburan long weekend, sebaiknya jangan boros, dan simpan untuk liburan di hari Lebaran," tutur Eko.
5. Disiplin. Menurut Eko, memang Lebaran adalah event yang sangat penting karena hanya setahun sekali. Namun, jangan sampai memaksakan diri dan jadi membebani hingga berutang cukup besar.
"Persiapan jauh-jauh hari memang penting, namun kalau tidak disiplin mengelola keuangan, pengeluaran akan melonjak. Harus benar-benar pintar memilah mana yang diprioritaskan. Misalnya keputusan ikut buka bersama yang mana, karena kita harus benar-benar memikirkan kebutuhan Lebaran. Kemudian dalam menentukan mudik atau tidak, harus dipikirkan. Jika memang tidak ada dana lebih, kita bisa memilih untuk tidak mudik, dan cukup mengirimkan uang kepada orang tua atau keluarga di kampung," pungkasnya.
ADVERTISEMENT