Yayuk Basuki, Ratu Tenis Indonesia

dewi sartika
anggota komunitas literasi yang telah menghasilkan sejumlah antologi. Content writer & penulis lepas.
Konten dari Pengguna
20 September 2021 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari dewi sartika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Yayuk Basuki (foto:instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Yayuk Basuki (foto:instagram)
ADVERTISEMENT
Bagi saya era 90-an adalah salah satu masa paling berkesan. Bagaimana tidak, sebagai seorang murid sekolah yang masih duduk di sekolah dasar dan lanjutan, masa itu adalah waktu di mana tayangan-tayangan olahraga masih bertebaran di stasiun televisi. Melihat wakil-wakil Indonesia berjuang mengharumkan nama bangsa di dunia internasional membuat semangat nasionalisme saya sebagai anak Indonesia tumbuh.
ADVERTISEMENT
Salah satu tayangan olahraga yang tidak bisa saya lupakan adalah pertandingan tenis antara Jana Novotna melawan Yayuk Basuki di perempatfinal ajang Wimbledon 1997. Yayuk Basuki memang kalah tetapi itu tidak melunturkan kekaguman saya terhadapnya. Berangkat dari itu, saya pun memutuskan menulis sekelumit kisahnya untuk lomba “Kuis kumparan:”ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU””.
Yayuk Basuki adalah satu-satunya petenis Indonesia yang pernah masuk peringkat 20 besar dunia. Peringkat terbaiknya berada di urutan 19. Jika di sektor tunggal prestasi tertingginya mencapai perempatfinal grandslam maka saat bermain sebagai pemain ganda putri, Yayuk Basuki mampu menembus semifinal US Open 1993. Saat itu ia berpasangan dengan Nana Miyagi dari Jepang.
Melalui tulisan "Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”" ini saya juga ingin memberitahu jika di level Asia, prestasi Yayuk Basuki tak kalah membanggakan. Ia pernah meraih medali emas pada even Asian Games 1998 Bangkok. Jika sebagai pemain tunggal Yayuk Basuki hanya pernah merasakan sekali saja mencicipi emas maka saat bermain di sektor ganda, ia mampu menorehkan prestasi yang lebih baik. Sepanjang keikutsertaan di ajang olahraga terbesar di benua Asia ini, Yayuk Basuki sukses merebut emas dari ganda putri dan campuran.
ADVERTISEMENT
Padahal, awalnya, olahraga yang digeluti istri Suharyadi ini adalah atletik. Namun, karena dorongan sang ayah akhirnya srikandi tenis Indonesia tersebut memutuskan menekuni olahraga tenis. Bakat Yayuk Basuki dalam bermain tenis bisa dikatakan mulai terlihat pada saat ia mengikuti PON 1981. Sebagai anak yang masih berusia 11 tahun, Yayuk mampu memaksa Lita Sugiarto sang peraih medali emas Asian Games 1974 untuk bermain rubber set.
Karier Yayuk Basuki sebagai petenis profesional yang dimulai 1990 berakhir tahun 2004. Ia memutuskan pensiun. Indonesia tentu saja kehilangan salah satu pemain andalannya. Hingga kini, belum ada satu pun petenis yang bisa mengikuti jejak Yayuk Basuki meski pernah bermunculan petenis-petenis muda yang digadang-gadang menjadi penerusnya.
Saya pun berharap, lewat "Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”" ini para pembaca mengetahui jika beberapa tahun lalu Indonesia pernah mempunyai ratu tenis. Tentu saja, di masa mendatang saya pun sangat berharap akan lahirnya petenis-petenis berbakat yang bisa membawa nama Indonesia di kancah internasional seperti Yayuk Basuki.
ADVERTISEMENT