Batasan Usia 25 Tahun: Antara Kebutuhan Bisnis dan Hak Asasi Manusia

Dhea Rizki Kurniawati
Mahasiswi Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
17 Juni 2024 11:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dhea Rizki Kurniawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Dhea Rizki Kurniawati
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dhea Rizki Kurniawati
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era modern, mencari pekerjaan ideal penuh dengan tantangan. Persaingan ketat dan kualifikasi tinggi menjadi standar umum, termasuk di Indonesia. Salah satu isu yang sering dibahas adalah batasan usia dalam lowongan kerja. Hal ini menimbulkan pro dan kontra, terutama bagi pelamar yang berusia di atas 25 tahun. Banyak orang beranggapan bahwa batasan usia ini mendiskriminasi pelamar yang lebih tua, mereka mungkin memiliki pengalaman dan kemampuan yang lebih unggul dibandingkan pelamar muda.
ADVERTISEMENT
Dalam Undang-undang (UU) No 13 Tahun 2003, tidak secara spesifik mengatur tentang batas usia pelamar pekerjaan. Namun, prinsip yang ditekankan dalam UU ini adalah kesempatan dan perlakuan yang sama dalam ketenagakerjaan. Di beberapa sumber menyatakan bahwa lowongan kerja yang mensyaratkan batas usia tertentu mungkin bertentangan dengan semangat UU Ketenagakerjaan ini. Namun hal tersebut perlu dilihat lebih lanjut dalam konteks peraturan perusahaan.
Lantas, apa alasan perusahaan di balik batasan usia ini?
Berdasarkan analisis dari berbagai sumber, berikut 3 alasan utama mengapa perusahaan seringkali membatasi usia pelamar maksimal 25 tahun:
Energi dan Motivasi Tinggi
Usia muda umumnya diasosiasikan dengan energi, semangat, dan antusiasme yang tinggi. Perusahaan mungkin mencari kandidat yang lincah, mudah beradaptasi, dan siap bekerja keras dalam lingkungan kerja yang dinamis. Selain itu, pelamar muda dianggap memiliki motivasi tinggi untuk belajar dan mengembangkan diri, mengikuti perkembangan teknologi dan tren terbaru.
ADVERTISEMENT
Upah dan Pengembangan Jangka Panjang
Perusahaan mempertimbangkan biaya dan pengembangan jangka panjang dalam merekrut karyawan. Karyawan muda umumnya memiliki gaji awal yang lebih rendah dan dianggap lebih mudah dilatih serta dibentuk sesuai dengan budaya dan nilai perusahaan. Investasi dalam pengembangan jangka panjang ini diharapkan dapat menguntungkan perusahaan di masa depan. Selain itu, kandidat muda umumnya belum menikah, sehingga tanggung jawab keuangan mereka belum terlalu besar.
Kreativitas dan Kecepatan Beradaptasi
Di era digital yang serba cepat, perusahaan membutuhkan karyawan yang kreatif dan mampu mengikuti tren terbaru. Startup dan perusahaan rintisan, yang seringkali bergerak di bidang teknologi dan pemasaran digital, lebih memilih karyawan muda karena dianggap memiliki banyak ide segar dan inovatif. Generasi muda juga dianggap lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi yang pesat.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat bahwa batasan usia 25 tahun ini tidak selalu menjadi patokan. Banyak perusahaan yang terbuka untuk pelamar di atas 25 tahun, terutama untuk posisi yang membutuhkan pengalaman dan keahlian khusus. Bagi pencari kerja di atas 25 tahun, jangan berkecil hati. Tetap semangat dalam mencari peluang, tekankan pengalaman, keahlian, dan kelebihan Anda. Perluas jaringan profesional dan ikuti perkembangan di bidang Anda untuk meningkatkan daya saing. Ingatlah, usia hanyalah angka. Kemampuan, pengalaman, dan dedikasi Anda jauh lebih menentukan kesuksesan dalam dunia kerja.