Membaca Status Karya 'di'

Dhimas Muhammad Yasin
Seorang sarjana sastra yang enggan disebut sebagai sastrawan.
Konten dari Pengguna
6 Maret 2018 9:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dhimas Muhammad Yasin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Membaca Status Karya 'di'
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aku benar-benar gagal paham
Sungguh, aku benar-benar gagal paham
Sekarang ini orang makin gampang salah paham
ADVERTISEMENT
Ujung-ujungnya sampai kepada geram, bahkan balas dendam
Betapa sinisnya kalian terhadap adat istiadatku
Yang selalu kalian sumbar dalam setiap penggunaan komunikasimu
Kalian terlalu malas memedulikan, bahkan hanya satu huruf dariku
Terlebih lagi mengurus spasi, tanda baca, bahkan tata bunyi penyebutanku
Awal mulanya aku sangat menertawai kepolosan kalian
Kalian hadirkan diriku dalam wujud gaya bahasa layaknya seorang bahasawan
Tetapi, lama-kelamaan kalian semua berganti ke haluan yang sangat intoleran
Sehingga pada akhirnya, aku pun terbuai menangisi kesombongan kalian
Karena kalian terlalu sibuk mencari eksistensi,
karena kalian terlalu santai menyikapi basa-basi,
karena kalian terlalu ngebut meraih dominasi,
karena kalian terlalu naif memberi edukasi
Ketahuilah … bahwa aku ini kata yang bernama “di”
ADVERTISEMENT
Ada kalanya aku berposisi sebagai di, maka sebutlah aku “kata depan”
Ada kalanya pula aku berposisi sebagai di-, maka sebutlah aku “imbuhan”
Sakitkah, lupakah, atau malaskah sehingga perlu kuberi kalian remedi?
Adapun aku difungsikan sebagai penanda tempat, waktu, atau arah, maka pisahkanlah!
Adapun aku difungsikan sebagai penanda tindakan, maka sambungkanlah!
Adapun kalian menadaburi risalah ini, maka kuucapkan hamdalah!
Adapun kalian menafikan risalah ini, maka kuucapkan haukalah!
Sukoharjo, Agustus 2017
Puisi ini dimuat dalam Kumpulan Puisi "Sebuah Riwayat Laila Majnun" (Oase Pustaka, 2017).