Pengaruh Perkembangan Zaman Terhadap Pergerakan Paham Radikalisme di Indonesia

Dhiva Rahmaniyah
Mahasiswa Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
13 September 2021 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dhiva Rahmaniyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan Islam di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan islam mengindikasikan juga terhadap perkembangan pemikiran dalam diri islam sendiri. Alur perkembangan pemikiran islam yang telah dimulai sejak lama dari zaman wali songo hingga dengan sekarang merupakan bentuk suatu wujud budaya yang akhirnya berdampingan dengan kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Indonesia dengan mayoritas masyarakatnya yang beragama islam tentu saja hal ini membuat perkembangan islam di nusantara terbilang mudah. Meski terbilang mudah, tidak menutup kemungkinan tantangan - tantangan perkembangan zaman yang semakin terlihat oleh mata menjadikan ujian tersendiri oleh umat islam.
ADVERTISEMENT
Perkembangan zaman membawa isu - isu permasalahan baik budaya, politik maupun sosial kehidupan masyarakat. Melihat semakin pesatnya perkembangan teknologi di depan mata dan membawa banyak tantangan tersendiri untuk islam khususnya. Salah satu tantangan yang terbilang berat dan harus mampu untuk dijawab oleh umat islam adalah tantangan isu “Radikalisme” yang banyak bermunculan di Indonesia. Hal ini sangat disayangkan karena dengan perkembangan zaman dan tuntutan stratifikasi sosial ditengah masyarakat Indonesia yang begitu luas, dan menyebabkan sekte - sekte, aliran-aliran, dan mazhab - mazhab baru bermunculan mengatasnamakan Islam dan berkembang pesat sesuai dengan latar belakang kebudayaan dan kondisi alam yang terkenal di daerah penganutnya.
Radikalisme adalah suatu paham atau gerakan yang menginginkan adanya pembaharuan dengan mengembalikan diri mereka ke “akar” secara ekstrem. Dari sudut pandang agama, dapat diartikan sebagai pemahaman keagamaan yang mengacu pada landasan keagamaan yang sangat mendasar dengan tingkat fanatisme keagamaan yang sangat tinggi, bahkan tidak sedikit dari penganut radikalisme menggunakan kekerasan terhadap orang yang memiliki perberbedaan aliran untuk merealisasikan pemahaman keagamaan yang dianutnya untuk diterima secara paksa. Di dalam ajaran Islam tidak pernah membenarkan penggunaan kekerasan dalam penyebaran agama, pemahaman agama, dan pemahaman politik. Islam adalah agama damai yang mengajarkan sikap damai dan mengupayakan perdamaian.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar radikalisme memiliki 4 karakteristik, diantaranya : pertama, sikap ketiadaan tenggang rasa dan keengganan untuk menghargai pendapat atau keyakinan orang lain. Kedua, sikap fanatik yang selalu merasa benar sendiri dan menganggap orang lain salah. Ketiga, memiliki perbedaan kebiasaan dengan kebanyakan orang. Keempat, cenderung menggunakan kekerasan guna mencapai tujuan.
Perkembangan zaman juga memengaruhi kemajuan teknologi informasi. Hal ini berdampak pada penyebaran radikalisme yang justru memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Seperti halnya : 1) penggunaan media sosial dapat menjadikan salah satu media yang dipilih untuk menyebarkan pemahaman radikal. 2) media sosial yang secara sadar digunakan oleh organisasi radikal untuk berkomunikasi dengan publik secara umum, menyebarkan ideologi radikal mereka, membentuk opini publik hingga merekrut anggota-anggota baru. 3) pihak yang tidak bertanggung jawab dengan cepat menyebarkan berita bohong di media sosial.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu perlu untuk kita membentengi diri dari aliran yang menyimpang dari agama Islam dengan senantiasa memperdalam ilmu agama dan memahami kewajiban untuk melaksanakan ajaran Islam dalam Al-Qur'an beserta sunnah - sunnahnya.