Fakta Lengkap Pembunuhan Satu Keluarga di Tangerang

13 Februari 2018 0:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi rumah korban pembunuhan satu keluarga (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi rumah korban pembunuhan satu keluarga (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Satu keluarga di RT 05/12, Perumahan Taman Kota Permai, Periuk, Tangerang, ditemukan dalam keadaan mengenaskan, Senin (12/2) sekitar pukul 15.00 WIB. Emma (40) dan dua orang anak perempuannya yang bernama Nova (20) dan Tiara (11) ditemukan tak bernyawa dengan sejumlah luka bacok di tubuh mereka. Sementara suami Emma, Muktar Efendi alias Habib, ditemukan kritis dengan luka tusuk di perut dan lehernya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan dari Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Harry Kurniawan, kumparan (kumparan.com) merangkum keterangan polisi dan warga terkait pembunuhan itu.
Tetangga mendengar keributan antara Emma dan Muktar pada Senin (12/2) dini hari sejak pukul 01.00 hingga 03.00 WIB. Namun, sekitar pukul 04.00 WIB, keributan itu mereda.
Hingga siang hari, sekitar pukul 14.30 WIB, tak ada satu pun anggota keluarga tersebut keluar rumah. Akhirnya, Ketua RT setempat, Pratomo, bersama warga lain bernama Alwanto mencoba masuk ke dalam rumah yang saat itu tak terkunci.
"Saat Ketua RT membuka pintu kamar depan, mereka melihat ketiga orang di atas tempat tidur dalam posisi tertelungkup berpelukan dan sudah tak bernyawa," jelas Harry.
Tiga orang yang dimaksud adalah Emma, dan dua anak perempuannya Nova dan Tiara.
ADVERTISEMENT
Alwanto lalu mengecek kamar belakang dan menemukan Muktar dalam kondisi kritis dengan luka robek di perut dan leher.
Satu keluarga dibunuh di Tengerang. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Satu keluarga dibunuh di Tengerang. (Foto: Dok. Istimewa)
Jenazah Emma beserta kedua anaknya dievakuasi di RS Sari Asih Tangerang. Sementara, Muktar dirawat dalam keadaan kritis di rumah sakit yang sama.
Pada pukul 16.00 WIB, Polresta Tangerang melakukan olah TKP di lokasi kejadian serta memasang police line. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki penyebab kejadian tersebut.
Amin, salah satu warga sekitar lokasi menyebut, keluarga ini memang dikenal tertutup. Menurut Amin, Emma dan Muktar diketahui berjualan pakaian muslim. "Mereka jarang bergaul, karena keduanya sibuk berdagang," kata Amin (55) salah seorang tetangga korban di lokasi kejadian, Senin (12/2).
Kondisi rumah korban pembunuhan satu keluarga (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi rumah korban pembunuhan satu keluarga (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Selain itu, menurut Amin, Emma sudah empat kali menikah. "Ini suami keempatnya," katanya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, anak pasangan suami istri itu, Tiara, juga dikenal sebagai anak yang pemurung. Hal itu diungkapkan oleh salah seorang guru Tiara yang enggan disebutkan namanya.
"Papa mamanya suka ribut, kadang kebawa sama Tiara ke sekolah, cuma ya namanya anak-anak belum terlalu paham," kata wanita yang enggan disebutkan namanya itu, di lokasi, Senin (12/2).
Permasalahan ini sudah diketahui oleh para guru di sekolah Tiara. Tiara kerap terlihat murung saat kedua orang tuanya bertengkar. Padahal dalam kondisi normal, Tiara dikenal sebagai anak yang sangat ceria dan mudah bergaul.