Kapolri akan Cek Kabar soal Polisi yang Ngamuk ke Wartawan di Timika

6 Desember 2017 19:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Tito Karnavian (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito Karnavian (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Seorang oknum polisi polres Timika berinisial DS diduga telah melakukan intimidasi terhadap wartawan berinisial SH yang sedang bersantai dengan kawan-kawannya sekitar pukul 00.30 dini hari, Rabu (6/12). DS diduga melakukan intimidasi dengan menodong SH menggunakan senjata api.
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, akan mengkonfirmasi kepada Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar terkait kabar tersebut.
"Nanti saya akan cek, saya cek Kapolda. Kalau memang ada pelanggaran kami memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur)," ujar Tito, di Istana Bogor, Rabu (6/12).
Tito mengatakan, jika informasi tersebut benar, polisi tidak akan mentolerir pelanggaran yang dilakukan oleh oknum polisi, apalagi smpai menimbulkan gangguan di masyarakat.
"Polri tidak pernah mentolelir anggota yang melakukan pelanggaran apalagi sampai menimbulkan gangguan masyarakat. Nanti akan saya cek. Kalau salah, kita tindak, kalau benar, kita bela," lanjut dia.
Sebelumnya, kronologi itu berawal saat oknum DS yang seharusnya bertugas patroli di kawasan Tembagapura itu, mendatangi warung tempat korban sedang bersantai bersama sejumlah rekan wartawan lainnya-- diduga dalam keadaan di bawah pengaruh minuman keras.
Kapolda Papua Boy Rafli (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Papua Boy Rafli (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
DS mengeluarkan kata-kata cacian serta intimidasi terhadap SH. Dua anggota polisi lainnya yang kebetulan sedang duduk di warung itu bersama, sempat berusaha menghentikan aksi DS dibantu warga sekitar.
ADVERTISEMENT
DS pun pergi meninggalkan warung itu, namun sekitar 30 menit kemudian ia kembali dengan membawa senjata laras panjang, lengkap dengan amunisinya, sambil terus melontarkan kalimat bernada intimidatif.
Setelah mengancam dengan senajata laras panjang, DS tiba-tiba pergi lagi dan tak berselang kembali ke warung itu membawa mesin senso atau alat pemotong kayu. Ia lalu merusak bangku dan meja di warung tersebut menggunakan senso.