Perkembangan Data dalam Olahraga

Dika Rizqi
Mahasiswa Jurusan Manajemen di Universitas Jenderal Soedirman
Konten dari Pengguna
23 September 2021 21:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dika Rizqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by Austris Augusts on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Austris Augusts on Unsplash
ADVERTISEMENT
Seiring dengan perkembangan era digital, penggunaan data semakin marak digunakan di berbagai aspek dalam kehidupan, salah satunya adalah dalam bidang olahraga. Data dalam olahraga ini sejatinya sudah ada sejak lama digunakan. Tetapi, saat ini penggunaan data dalam olahraga ini semakin kompleks. Contohnya saat ini di sepakbola statistik yang dapat diukur tidak hanya soal Ball Posession, tetapi ada yang lebih kompleks seperti Expected Goal (xG) dan Expected Assist (xA). Adanya statistik dalam bidang olahraga ini membantu para atlet maupun pelatih dalam mengembangkan permainan sehingga lebih optimal.
ADVERTISEMENT
Belakangan ini ada salah satu konsep yang sedang ramai dibicarakan di lini masa, yaitu Moneyball. Konsep ini dipopulerkan oleh Billy Beane pada saat berada di tim baseball Oakland Athletics pada tahun 2001. Pada dasarnya konsep ini mengevaluasi nilai pemain berdasarkan data dan statistik. Sehingga klub dapat membeli pemain yang sesuai dengan gaya main dan kebutuhan tim tersebut. Dengan konsep Moneyball ini, tim bisa mendapatkan pemain dengan modal yang sangat kecil tetapi dapat menguntungkan bagi tim dalam segi permainan. Bisa dibilang konsep ini adalah konsep yang membuat tim efektif dan efisien dalam mencari pemain.
Tidak hanya digunakan di baseball, belakangan ini banyak tim-tim sepakbola yang mengadopsi konsep ini ke dalam tim mereka. Salah satu tim yanbg mengadopsi konsep ini adalah tim yang baru saja promosi ke Premier League, Brentford FC. Brentford mulai mengadopsi konsep ini pada musim 2014/2015. Saat itu, nilai skuat dari Brentford sendiri hanya sekitar 13 juta euro. Karena rendahnya nilai skuat tersebut bahkan tim ini digadang-gadang akan terdegradasi. Namun, ternyata pada akhir musim Brentford sendiri finis di posisi kelima klasemen Championship. Baru pada musim 2020/2021 lalu Brentford berhasil promosi ke Premier League. Tentu saja hal ini tidak lepas dari peran statistik dan data.
ADVERTISEMENT
Saat ini juga sudah banyak lembaga yang menyediakan statistik untuk olahraga seperti Opta, Squawka, Whoscored, dan masih banyak yang lainnya. Tidak hanya dari luar negeri, Indonesia juga memiliki beberapa Lembaga yang menyediakan statistik untuk olahraga, seperti LabBola. Dengan semakin banyaknya penyedia data dan statistik ini para tim maupun atlet bisa bekerja sama dengan lembaga tersebut, sehingga tim dan atlet dapat mengoptimalkan permainan mereka.