Yang Menggoda dari Mata Najwa

Diki Umbara
Videomaker, Media Consultant, Trainer
Konten dari Pengguna
1 Mei 2017 18:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diki Umbara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Najwa Shihab (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
SELAMAT MALAM/ SELAMAT DATANG DI MATA NAJWA/ SAYA NAJWA SHIHAB/ TUAN RUMAH MATA NAJWA// KISAH PIMPINAN PASANGAN JAKARTA/ JOKO WIDODO DAN PASANGAN BASUKI TJAHAYA PURNAMA/ SUDAH SATU SETENGAH TAHUN BERSAMA/ MEMBENAHI KOTA YANG PUNYA SETUMPUK PROBLEMA/ BAGAIMANA MEREKA BERKIPRAH SELAMA INI / TENTU ANDA BISA MENILAI SENDIRI/ JOKOWI SANG GUBERNUR DK/ NYATANYA KINI BERSIAP PERGI/ SANG WAKIL YANG JUGA POLITISI LINCAH DAN KOMPAK MENJADI PENGGANTI/ BAGAIMANA KINI BEBAN JAKARTA TERBAGI/ BETULKAN MEREKA MASIH BISA BERKONSENTRASI// INILAH MATA NAJWA/ “PERTARUHAN JOKOWI AHOK”//
ADVERTISEMENT
Script opening ini tampil pada teleprompter, yakni sebuah pengial baca yang diletakkan di depan lensa kamera. Dengan sorot mata yang khas, intonasi yang diatur sedemikian rupa, Najwa Shihab membuka acara 'Mata Najwa' dengan membaca naskah di atas.
Talkshow sebagai format acara di radio dan televisi diprakarsai oleh Joe Franklin pada tahun 1951 di WJZ-TV. Sebagai acara perdana, acara mendapat sambutan baik dari pemirsa di Amerika. Selanjutnya mulai tahun 1962 hingga 1993, talkshow ini berpindah ke televisi WOR-TV. Tiga puluh satu tahun tentu bukan waktu yang pendek untuk sebuah acara televisi.
Talkshow Televisi dan Perkembangannya
Diminati di Amerika, talkshow sebagai acara yang informatif selain berita, menyebar dan digemari pula oleh masyarakat Eropa serta benua lainnya. 'The Tonight Show' merupakan acara talkshow paling lama. Dimulai tayang perdana tahun 1954, acara yang tayang di NBC ini hingga sekarang masih ada. Disusul kemudian oleh 'The Late Night Show', sebuah talkshow yang begitu populer di Irlandia.
ADVERTISEMENT
Talkshow sebagai salah satu format acara, pada perkembangannya juga melahirkan semacam subgenre. Maka lahirlah talkshow yang khusus tayang pada pagi, siang, sore, dan malam hari. Subgenre lainnya adalah 'Sunday Talk', talkshow yang tayang khusus pada akhir pekan. Subgenre berdasar waktu tayang ini juga nyatanya diikuti oleh televisi di Indonesia, talkshow Bincang Malam dan Indahnya Pagi, dua talkshow ini cukup lama tayang di TVRI. Subgenre bukan sekadar perihal waktu tayang, lebih dari itu biasanya akan berkaitan dengan konten atau tema, narasumber, serta kemasannya
Isu dan Narasumber
Isu atau tema serta narasumber pada talkshow adalah dua elemen penting, karena sepopuler siapapun hostnya tentu tidak akan menarik jika bahasan serta narasumber dari talkshow itu bisa-biasa saja. Tema dalam talkshow tentu bisa apa saja, tergantung dari tujuan dari talkshow itu sendiri. Dua hal paling populer yang dijadikan tema dalam talkshow yakni segala sesuatu tentang current isu dan hal yang inspiring. Jika current issue akan berkaitan dengan waktu, maka tema inspiring biasanya tidak akan tergantung hal itu bahkan bisa timeless.
ADVERTISEMENT
Host Talkshow
Host atau pembawa acara talkshow menjadi point utama dalam acara ini. Host menjadi kunci karena merekalah yang memandu, ke mana arah talkshow ditujukan, ia yang menggali isu dari narasumber yang dihadapinya. Kekuatan host ini disadari betul oleh pembuat acara televisi. Atas itu pulalah lahir talkshow dengan membawa nama si host dalam judul talkshownya. Di Amerika ada 'The Jerry Sringer Show', 'Piers Morgan Tonight', 'The Jay Lano Show', 'The Caroline Rhea Show', 'Oprah Winfrey Show', dan 'Larry King Live'. Oprah Winfrey dan Larry King membawakan acara talkshow cukup lama, karenanya nama kedua host ini tak hanya terkenal di Amerika tapi sangat dikenal hingga pelosok dunia.
Selain di Amerika, talkshow yang menggunakan nama host sebagai nama pertunjukkan juga dilakukan negara lain. 'The Paul O’Gradey Show' (Inggris), 'Nightlife with Alan Khan' (Afrika Selatan), 'Kofee with Karan' (India), 'The Alan Hamel Show' (Kanada), dan 'Sanja' (Kroasia). Sanja, sebagai salah satu host disematkan untuk nama talkshow tanpa embel-embel kata lainnya. Di Indonesia ada Sarah Sechan, host yang namanya juga dipakai untuk judul talkshow di Net TV. Televisi yang “boros” menggunakan nama host dalam acara talkshow adalaha Metro TV. Di televisi yang memposisikan diri sebagai televisi berita ini ada 'Just Alvin' yang dipandu Alvin Adam, 'Kick Andy' yang dipandu Andy F. Noya, dan 'Mata Najwa' yangdipandu oleh Najwa Shihab. Televisi publik TVRI tak mau ketinggalan pula membuat talkshow dengan menyematkan nama host pada acaranya yakni Minggu Malam Bersama Slamet Rahardjo.
ADVERTISEMENT
Ada Apa-apa di 'Mata Najwa'
Acara talkshow di Indonesia seringkali tak bertahan lama. Alasan kenapa acara tersebut tidak berlanjut biasanya ada beberapa hal, dan yang paling umum tentu saja terkait dengan rating dan share acara tersebut. Karena rating dan share dari Nielsen Media Research masih menjadi satu-satunya alat ukur seberapa banyak sebuah acara ditonton. Acara talkshow datang dan pergi silih berganti. Tapi ada yang masih bertahan dan masih banyak digandrungi penonton, yakni Mata Najwa.
ADVERTISEMENT
Mata Najwa pertama kali tayang di Metro TV pada 29 November 2009. Memasuki tahun ke 5 acara yang menjadi unggulan Metro ini selalu menghadirkan bintang tamu yang dianggap sedang kontroversial saat itu atau pejabat tinggi negeri ini. Megawati, BJ Habibie, Jusuf Kalla, Joko Widodo, dan Basuki Tjahya Purnama atau Ahok pernah menjadi narasumber di Mata Najwa.
Najwa Shihab yang kini dipercaya sebagai Wakil Pimpinan Redaksi Metro TV, meniti karir jurnalis yang cukup pesat. Bermula sebagai reporter, presenter, lantas menjadi asisten produser, produser, dan eksekutif produser. Karir dari reporter menjadi presenter sebetulnya hal yang lumrah, karena seringkali jenjangnya demikian. Namun di luar sana, semisal CNN atau BBC, kita akan jarang menemukan presenter yang sangat muda. Karena untuk menjadi presenter diharuskan menguasai lapangan sebagai reporter dalam jangka waktu yang panjang. Dengan demikian maka penyiar televisi CNN, BBC, ABC, FOX News, biasanya merupakan penyiar yang matang. Hal ini nampaknya agak berbeda dengan televisi di Indonesia, sebab kenyataannya beberapa presenter lahir dari reporter yang belum lama menguasai lapangan. Demikian pula dengan Najwa Shihab, ia sebetulnya belum memiliki pengalaman panjang sebagai reporter ketika akhirnya meniti karir menjadi presenter.
ADVERTISEMENT
Namun nampaknya Najwa belajar cepat, sempat tegopoh-gopoh di awal-awal saat menjadi presenter, kini telah menjadi pembawa acara yang memiliki kepercayaan tinggi. Berbagai penghargaan telah di dapat 'Mata Najwa', seperti dua kali KPI Awards sebagai talkshow terbaik serta terpilih menjadi salah satu nominasi The 15th Asian Television Awards untuk kategori Best Current Affair Program untuk episode Separuh Jiwaku Pergi.
Tatapan Najwa dalam membawakan 'Mata Najwa' menjadi sangat khas, Nana begitu ia biasa dipanggil, biasanya akan menatap langsung narasumbernya dengan tajam. Kerap ketika narasumber nampak kaku, maka Najwa akan membuka pertanyaan dengan hal yang sangat ringan. Ini biasa pula dilakukan para presenter di luar dengan tujuan sebagai ice breaking. Kekhasan lain dari Mata Najwa, Nana akan menggunakan semacam bahasa tubuh dengan menyorongkan badan ke arah narasumber. Hal ini nampaknya disukai oleh narasumber, karena itu berarti betapa host atau pembawa acara concern pada paparan narasumber.
ADVERTISEMENT
Najwa isi talkshow MocoSik (Foto: Munady/kumparan)
Kekuatan Riset
Memang tak seperti 'Oprah Winfrey Show' yang memiliki tim riset yang begitu banyak, atau tidak pula seperti Jay Lano dan Larry King yang punya tim riset lengkap, tapi Mata Najwa nampaknya tak mengenyampingkan riset sebagai senjata utama dalam talkshow. Data dari hasil riset sangat diperlukan bagi pembawa acara. Dengan data yang diolah menjadi informasi yang penting, menjadi salah satu bahan pertanyaan atau question list yang dibuat oleh tim penulis. Lebih dari itu, informasi dari hasil riset juga bisa menjadi bahan untuk konfirmasi pada narasumber yang dihadapi oleh pembawa acara.
Seperti halnya 'Oprah Winfrey Show' yang sukses pula pada tur talkshow di luar studio, 'Mata Najwa' ditonton ribuan pasang mata saat tampil di Universitas Negeri Jogjakarta dengan tema saat itu, Dari Jogja: Berani Tampil Beda. Lalu, sampai kapan 'Mata Najwa' akan bertahan di televisi, tak ada yang bisa memastikan. Tapi setidaknya, lima tahun sudah terlewati oleh Najwa Shihab dan timnya untuk menghadirkan tontonan menarik selain hiburan yang ditayangkan televisi.
ADVERTISEMENT