Sekolah Pasca Pandemi: Refleksi 2020, Proyeksi 2021

Dr H Dindin Jamaluddin M Ag
DOSEN UIN SGD BANDUNG
Konten dari Pengguna
26 Desember 2020 10:45 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr H Dindin Jamaluddin M Ag tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Zoom Meeting. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Zoom Meeting. Foto: Pixabay

Refleksi 2020

ADVERTISEMENT
Tahun 2020 menjadi tahun yang sangat berbeda, pandemi COVID-19 menuntut setiap sektor merevisi target dan tujuannya. Di berbagai belahan dunia, semua sektor terdampak. Sektor pendidikan- di dalamnya sekolah- menjadi sektor yang paling harus melakukan penyesuaian. Di Indonesia, pembelajaran mulai dari tingkat dasar sampai tinggi, melakukan berbagai upaya agar seluruh sistemnya tetap berlangsung dalam kondisi apa pun.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, percepatan aksesibilitas terhadap media sosial, senyatanya gayung bersambut dengan tuntutan untuk tetap eksis pada masa pandemi. Beberapa aplikasi media pembelajaran on line diunduh sangat massif. Bahkan zoom (sebagai aplikasi video conference) meraup keuntungan 4x lipat dari tahun sebelumnya.
Indonesia dengan mayoritas penduduknya muslim, dengan salah satu indigenous-nya, pesantren. Pun harus menyesuaikan diri dengan pandemi. Pada kondisi ini, terjadi perbedaan pandangan. Pemerintah penting untuk memberi kesadaran pada dunia pesantren, yang memiliki kultur unik dalam memahami musibah (pandemi). Berbeda dengan pesantren, sekolah dan madrasah (baik negeri maupun swasta) menjadi lembaga pendidikan yang lebih cepat menerima arahan dan kebijakan pemerintah dalam hal menghadapi pandemi.
Ilustrasi Blended Learning, Foto: Shutterstock
Pembelajaran daring menjadi keniscayaan. Orang tua menjadi guru sekaligus. Dengan latar belakang apa pun, orang tua harus menjadi guru, perlu penelitian mendalam tentang hasil pembelajaran daring orang tua pada masa pandemi. Namun, banyak keluhan tentang betapa tidak mudahnya menjadi guru, memastikan bahwa guru tidak dapat digantikan.
ADVERTISEMENT
Beberapa universitas memberlakukan kebijakan lock down. Penyerapan anggaran minim. Pada sisi lain, inovasi dan kreativitas menjadi distingsi. Beberapa kampus menyelenggarakan kegiatan dengan variannya, bahkan kehadiran dari berbagai negara menjadi mudah. Atau modifikasi penyelenggaraan wisuda misalnya. Maka, keefektifan dan efisiensi pada tahap kemudian, menjadi rujukan.
Hal yang paling mengkhawatirkan dari pembelajaran daring adalah penggunaan gadgetnya. Karena gadget adalah alat atau media dan dapat digunakan oleh siapa pun untuk apa pun, maka anak semua usia dengan sangat mudah untuk menggunakan gadget. Sulit mengontrol digunakan untuk apa gadget. Dengan akses unlimited dan tanpa pengawasan, maka pengguna dapat berselancar kapanpun, kemanapun dan dimanapun.
Sekali lagi, peran orang tua di rumah menjadi sangat krusial. Telah menjadi catatan sejarah peradaban manusia, bahwa kesuksesan seseorang adalah buah dari peran orang tua. Maka, dalam masa pandemi COVID-19 menegaskan kembali betapa pentingnya peran orang tua. Unsur keluarga menjadi pondasi mendasar, dan kemudian unsur sekolah dan masyarakat dalam lingkungan pendidikan.
ADVERTISEMENT
ilustrasi kuat bersama lawan corona: kumparan
Proyeksi 2021
Beberapa hari lagi, kita akan menghadapi tahun 2021. Pandemi belum akan berakhir. Bahkan akhir 2020 ini muncul varian baru virus corona. Beberapa negara melakukan lock down kembali, bahkan 11 negara mencegah penerbangan dari Inggris. Langkah tersebut merupakan antisipasi dari kekhawatiran penyebaran lebih dahsyat.
Pemerintah RI telah mempersiapkan payung hukum tentang pembelajaran pada tahun 2021. Dengan berbagai pertimbangan, maka pembelajaran daring dan luring dapat dimodifikasi dengan berbagai persyaratan yang telah ditetapkan. Dan bola pelaksanaan pembelajaran dan perkuliahan ada di daerah masing-masing.
Beberapa catatan proyeksi sekolah pasca pandemi di tahun 2021, adalah;
ADVERTISEMENT
Mudah-mudahan pada 2021, kita mampu memberi kemanfaatan jauh lebih besar dibandingkan tahun yang lalu, walaupun dalam kondisi pandemi.