Daging Sapi Langka dan Harganya Naik, RM Padang Terkena Imbasnya

dina hafidah syarif
Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB Program Studi Komunikasi.
Konten dari Pengguna
15 Maret 2022 20:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari dina hafidah syarif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rumah Makan Padang di Cibinong, Kabupaten Bogor (Selasa, 01/03/2022) Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Makan Padang di Cibinong, Kabupaten Bogor (Selasa, 01/03/2022) Sumber: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
CIBINONG - Daging sapi mengalami lonjakan harga di Pasar Cibinong sejak Senin (28/02/2022).
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga daging sapi membuat para pedagang di Pasar Cibinong melakukan mogok jualan. Asosiasi pedagang daging sapi pasar Cibinong mengumumkan mogok jualan dilakukan selama tiga hari terhitung sejak hari Senin (28/02/2022) hingga Rabu (02/03/2022). Tujuan dilakukannya aksi mogok jualan ini adalah untuk menstabilkan harga daging sapi potong yang terus naik.
Imbasnya adalah daging sapi mengalami kelangkaan dan pasokan kepada rumah makan menjadi terhenti. Hal tersebut membuat pengusaha Rumah Makan Padang kebingungan. Pasalnya, salah satu hidangan utama di rumah makan ini adalah rendang. Hilangnya daging sapi di pasar membuat para pengusaha Rumah Makan Padang harus menghapus daftar menu rendang untuk sementara.
Bapak Arif pemilik RM Padang di Cibinong, Kabupaten Bogor mengatakan, mogoknya pedagang daging sapi berdampak signifikan terhadap usahanya.
ADVERTISEMENT
“Pedagang daging sapi ini mogok dan kabarnya sampai tiga hari. Daging sapi itu bahan utama untuk membuat rendang. Sementara kita tidak buat menu rendang karena sudah kehabisan stok di kulkas dan di pasar juga nggak ada,” ujarnya di Cibinong, Selasa (01/03/2022).
“Di Pasar Cibinong dari hari Minggu daging sudah mulai susah dicari dan yang menjual sedikit. Kita dapat surat edaran dari pemasok daging, katanya mau mogok jualan karena harga daging sapi akan naik. Rumah Makan Padang kan menu utamanya rendang, kalau nanti daging mahal kita mau jual berapa? bingung kan,”
Bapak Arif mengatakan jika setelah mogok harga daging sapi naik, maka dia tidak akan mengubah porsinya. Namun hidangan rendang akan dinaikkan harganya.
ADVERTISEMENT
“Kita ‘kan Rumah Makan Padang serba 10 ribu, kalau daging sapi naik jadi Rp 140.000 – Rp 150.000 per kilo kita nggak mungkin jual menu rendang 10 ribu juga. Pasti nggak akan nutup modal, malah bisa rugi. Mungkin kalau harganya nanti naik tidak terlalu tinggi, kita akan naikkan harga seribu atau dua ribu,”
Menurut penuturannya, Rumah Makan Padang ini belum pernah menaikkan harga menu karena takut pelanggan akan pergi. Namun kenaikan harga daging sapi tahun ini membuatnya berencana untuk menaikkan harga karena bahan baku lainnya juga mengalami kenaikan.
“Kalau daging aja yang naik, mungkin kita masih bisa bertahan jual menu rendang 10 ribu, tapi sekarang ‘kan harga minyak mahal, cabe mulai naik dan bahan-bahan pokok banyak yang naik. Kita nggak mau mengubah porsinya menjadi lebih kecil karena kelihatannya jadi kurang layak untuk dijual dan kalau mogoknya ini lama pasti kita nggak akan buat menu rendang,”
ADVERTISEMENT
Harga normal daging sapi di pasar berada di angka Rp 120.000/kilogram. Namun menurut pemasok daging sapi untuk Rumah Makan Padang ada kemungkinan harga daging sapi menyentuh angka Rp 140.000/kilogram. Hal ini jelas membuat pengusaha Rumah Makan Padang kesulitan. Pengaruhnya cukup signifikan karena sampai harus menaikkan harga jual.
Untuk memperjelas kabar kelangkaan dan kenaikan harga daging sapi, penelusuran dilakukan di Pasar Cibinong. Dari pantauan terlihat masih banyak kios daging yang tutup dan stok daging yang dijual tidak banyak seperti biasanya.
“Iya, pedagang daging sapi di Pasar Cibinong sempat mogok selama tiga hari. Mulainya dari hari Senin sampai Rabu. Semuanya tutup karena ada kontrol dari sesama penjual daging. Sekarang sudah mulai jualan lagi, tapi masih banyak yang tutup,” ujar Bapak Asep, penjual daging sapi yang diwawancarai pada Kamis (03/03/2022).
ADVERTISEMENT
“Normalnya (harga daging sapi) Rp 120.000 – Rp 125.000/kilo, tapi sepekan terakhir ini naik terus, awalnya naik dua ribu dan sekarang harga jualnya sudah disepakati bersama menjadi Rp 130.000/kilogram,” ujarnya.
Harga daging sapi memiliki kemungkinan untuk terus mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena setiap menjelang Ramadhan dan Lebaran harga kebutuhan pokok meroket. Namun saat ini mahalnya harga daging sapi disebabkan juga oleh pasokan daging impor dari Australia yang mengalami pengurangan.
Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat bergantung lebih banyak pada sapi impor untuk memenuhi permintaan konsumen. Kebutuhan daging sapi untuk tiga provinsi tersebut 93 persennya berasal dari Australia dan sisanya berasal dari sapi lokal.
“Memang setiap mau puasa seperti ini (baca: harga daging sapi naik), tapi kata pemasok dan RPH tahun ini harga naik juga karena biaya impornya naik dan sapi yang datang ke sini lebih sedikit,” ujar Bapak Asep.
ADVERTISEMENT
Dilansir Kumparan, (24/02/2022), Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Juan Permata Adoe menjelaskan salah satu penyebabnya adalah memang harga sapi global sedang naik, salah satunya di Australia. Indonesia sendiri merupakan negara pengimpor sapi dari Negeri Kanguru. Pasokan daging impor dari Australia saat ini mengalami pengurangan. Hal tersebut dikarenakan permintaan daging sapi di Australia sendiri sedang mengalami peningkatan. Pemerintah Australia memilih untuk mengutamakan kebutuhan dalam negerinya ketimbang mengekspor daging sapi ke Indonesia. Mahalnya biaya impor juga ikut memengaruhi peningkatan harga daging sapi sepekan ini. Faktor lain yang membuat harga daging sapi naik adalah harga pakan ternak yang sedang mengalami lonjakan.
“Semoga turun harganya (baca: daging sapi), supaya orang juga mau beli lagi. Kalau naik terus kasihan juga yang punya usaha warung makan, mereka mau jual berapa kalau modal di daging aja udah besar,” tutur Bapak Asep.
ADVERTISEMENT
Harga jual daging sapi yang tinggi membuat para pedagang mengalami pengurangan daya beli dan memicu mogoknya penjual daging sapi. Masyarakat enggan membeli daging sapi jika harganya di atas harga normal dan lebih memilih untuk membeli alternatif daging yang lain.
Naiknya harga daging tentu berdampak pada usaha Rumah Makan Padang. Pengusaha Rumah Makan Padang berharap pemerintah dapat membuat harga daging sapi kembali normal karena kenaikan harga ini berdampak pada harga jual menu rendang di Rumah Makan Padang.