Tempat Curhat Istimewa bagi ARMY di Media Sosial

Dinda Intan Nurullita
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto
Konten dari Pengguna
24 Juli 2021 17:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dinda Intan Nurullita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sosial Media Twitter © Sattalat Phukkum/Shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sosial Media Twitter © Sattalat Phukkum/Shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Pada hari minggu lalu, seperti biasa saya menghabiskan waktu akhir pekan di rumah. Saat sedang asik mengobrol dengan teman saya melalui WhatsApp tiba-tiba notifikasi Twitter muncul.
ADVERTISEMENT
Saya tidak sengaja menekannya yang membuat saya akhirnya keasikan membaca cuitan-cuitan di Twitter dan lupa dengan obrolan di Whatsapp.
Scroll.. scroll.. scroll..
Saya berhenti di sebuah tweet (cuitan) kutipan dengan tulisan "siapa yang masih curhat di sini?" Rasa penasaran menuntun saya membuka tweet kutipan itu yang kemudian menuju ke sebuah tweet milik @BTS_twt. Akun itu adalah milik BTS, grup musik dari Korea Selatan yang sangat populer.
Ilustrasi tangkapan layar tweet Suga dari akun twitter @BTS_twt
Cuitan itu merupakan cuitan dari member BTS bernama Suga yang memposting sebuah foto langit senja berwarna jingga dengan caption "하늘 참 멋있다 by Suga" yang artinya langitnya sangat keren (indah) by Suga.
Cuitan yang di unggah pada tanggal 5 September 2019 itu berhasil membuat saya terkejut sekaligus terkagum. Bukan hanya karena foto yang indah, jumlah like yang jutaan, jumlah tweet kutipan puluhan ribu dan jumlah retweet serta tweet balasan yang mencapai ratusan ribu itu. Namun, tweet balasan sebanyak itu hampir seluruhnya berisi curhatan dari berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia. Sedangkan penulisnya adalah penggemar BTS yakni ARMY yang sebagian besar menggunakan akun anonim.
ADVERTISEMENT
Akun anonim tidak menggunakan profil nama asli, foto dan informasi pribadi sehingga mereka mendapatkan kebebasan berbicara tanpa mempengaruhi reputasinya.
Sebenarnya, penggunaan akun anonim di kalangan penggemar sudah menjadi hal yang lumrah. Beberapa dari mereka tidak ingin mencampuradukkan identitas asli dan identitas mereka sebagai penggemar di sosial media seperti yang dilakukan para ARMY ini.
Sesuai dengan pengamatan yang saya lakukan, hampir setiap hari ada saja ARMY yang menuliskan curhatannya di cuitan Suga meskipun itu merupakan cuitan yang sudah lama.
Bahkan dari pengakuan para ARMY, mereka telah menyimpan cuitan tersebut di markah sehingga apabila mereka ingin curhat tidak perlu melakukan scroll sampai bawah. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa tweet Suga adalah tempat istimewa para ARMY untuk curhat.
ADVERTISEMENT

Alasan ARMY Menuliskan Curhatan di Sebuah Tweet

Pada tanggal 5 September 2020, ada sebuah kejadian memilukan bagi BTS dan ARMY. Pasalnya seorang gadis cantik asal Turki bernama Melisa mengakhiri hidupnya pada usia 15 tahun.
Mendiang Melisa merupakan ARMY dan penggemar Suga yang memiliki kehidupan yang kurang beruntung. Pasalnya, ia kerap menuliskan curhatan di tweet Suga mengenai ketakutannya terhadap perlakuan kasar sang ayah kepadanya baik secara fisik maupun mental.
Banyak yang berpendapat bahwa ketertarikannya pada K-Pop atau BTS ini sedikit membantunya terhibur dan melupakan sejenak pikiran negatif ingin mengakhiri hidup. Akan tetapi, tepat setelah satu tahun ia menulis curhatan dari tweet Suga itu, mendiang Melisa dikabarkan meninggal dunia dan meninggalkan satu balasan terakhirnya di tahun 2020 pada cuitan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kabar duka ini sangat menarik simpati banyak orang terutama di kalangan ARMY. Mereka menyesal tidak sempat membantu dan justru mengetahui curhatan mendiang Melisa setelah beliau tidak ada. Ini bisa terjadi karena banyaknya tweet balasan para ARMY sehingga kurang memungkinkan mereka membaca balasan satu persatu, ditambah lagi perbedaan bahasa yang digunakan mendiang Melisa dalam balasannya menggunakan bahasa Turki.
Karena kejadian tersebut, ARMY yang terkenal dengan kekompakannya menjadikan tweet Suga sebagai tempat curhat dengan harapan para ARMY yang menulis curhatan mendapat respons dan dukungan dari ARMY lainnya agar dapat sedikit membantu mereka.
Alasan lain para ARMY memilihnya sebagai tempat curhat berdasarkan pengamatan saya adalah faktor kedekatan. Hubungan erat antar penggemar ini menimbulkan rasa aman dan nyaman untuk menceritakan perasaannya.
ADVERTISEMENT
Hal ini mungkin saja berbeda jika para ARMY curhat di sosial media dengan sembarang orang bisa melihatnya. Kemungkinan tidak mendapat respons akan lebih banyak, belum lagi pendapat aneh bahkan nyinyiran mereka terhadap curhatan yang diposting.
Selanjutnya adalah foto pada tweet tersebut menurut para ARMY menimbulkan rasa tenang. Selain itu, tweet balasan para ARMY membantu ARMY lainnya yang sedang menghadapi masalah turut termotivasi untuk terus berjuang bersama dan tidak menyerah.
Setelah mengetahui semua fakta-fakta di atas, saya berpendapat bahwa curhat di sosial media sebenarnya boleh saja asalkan kita mengetahui batasan-batasan yang menurut kita tidak membahayakan diri kita maupun orang lain. Kita sendiri yang mengerti bagaimana curhat yang sesuai dan dapat membantu meringankan beban masalah kita bukan malah menambah masalah.
ADVERTISEMENT
Kemudian, jika kita melihat curhatan orang lain di sosial media sebaiknya jangan menghakimi dahulu tanpa mendengarkannya. Mungkin saja ia hanya membutuhkan rasa simpati dan dukungan dari orang atau sekadad mengeluarkan unek-unek agar merasa lega.
Oleh karena itu, sebelum curhat di sosial media kita perlu tahu apa sebenarnya tujuan kita curhat di sana, apakah untuk mendapatkan kepedulian dan simpati dari orang lain atau hanya untuk mengeluarkan unek-unek tanpa mengharapkan simpati dari orang lain.