Pentingnya Rebranding bagi Iprahumas

Ilustrasi foto rebranding (sumber: freepik.com)

Rebranding merupakan langkah yang bertujuan untuk membangun citra dan merefleksikan perubahan suatu identitas sehingga lebih maju, lebih baik dan lebih dikenal.

Ikatan Pranata Humas atau yang lebih kita kenal dengan sebutan (Iprahumas) Indonesia didirikan di Bandung, tanggal 27 Agustus 2015.

Saat ini Iprahumas sudah memasuki usia 6 tahun. Begitu banyak perubahan dan capaian yang sudah dilakukan oleh Iprahumas, seperti terbitnya buku The Real 111 Tulisan Pranata Humas Indonesia. Buku ini ditulis oleh anggota Iprahumas dari Kementerian/Instansi, terselenggaranya kegiatan pelatihan menulis (prosiding), sosialisasi, kelas belajar dan lain sebagainya.

Pemilihan Ketua Umum Iprahumas

Bulan Juli 2021 yang lalu, Iprahumas juga mengadakan pemilihan calon ketua umum Iprahumas periode 2021-2024. Diikuti enam calon ketua umum Iprahumas. Rencananya hasil pemilihan calon ketua umum Iprahumas akan diumumkan tanggal 30 Agustus 2021.

Melalui proses pemilihan calon ketua umum Iprahumas ini, nantinya akan terpilih calon ketua umum yang baru. Ini merupakan momen yang bagus untuk langkah baru Iprahumas. Hal ini dikarenakan ketua umum Iprahumas yang terpilih memiliki visi, misi dan program kegiatan untuk kemajuan Iprahumas.

Program-program dari calon ketua umum Iprahumas, bisa di jadikan masukkan dan bisa dipakai bagi ketua umum Iprahumas yang terpilih. Ketua umum Iprahumas, bisa menggandeng calon ketua Iprahumas yang tidak terpilih untuk dijadikan Ketua Bidang atau anggota dewan pengurus pusat (DPP), sehingga terwujudnya program yang kerja yang lebih baik.

Pentingnya Rebranding bagi Iprahumas

Menurut pendapat saya salah satu langkah yang bisa dilakukan oleh ketua umum Iprahumas yang baru dan pengurus adalah dengan melakukan rebranding bagi Iprahumas. Rebranding merupakan salah satu cara untuk meningkatkan dan membangun citra Iprahumas agar lebih baik dari sebelumnya.

Dalam tulisan Natasha Helena Kairupan, Susane Dida, Heru Ryanto Budiana (2016). Menurut Daly dan Money (2004), rebranding dapat diartikan juga sebagai: Sebuah rangkaian kesatuan yang mengarah kepada tiga kategori perubahan dengan perubahan format masing-masing: Perubahan tingkat kecil (hal menyangkut estetis), perubahan tingkat menengah (repositioning) dan perubahan menyeluruh (rebranding).

Menurut Daly dan Moloney corporate rebranding framework terbagi dalam tiga tahapan utama, yaitu tahapan analisis, tahapan perencanaan, dan tahapan evaluasi (Daly & Moloney, 2004 : 34). Tahapan pertama adalah tahapan analisis situasi. Dimana pada tahapan ini digunakan sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan rebranding

Tahapan kedua adalah tahapan perencanaan yang terdiri dari mengidentifikasi target audiens, eksternal dan internal, yang akan memunculkan rencana komunikasi serta aplikasinya.

Tahapan ketiga adalah evaluasi terhadap semua langkah yang dijalankan sesuai perencanaan. Tahapan ini perlu dilakukan di akhir untuk melihat hasil secara holistik dari proses perencanaan.

Dari teori yang di sampaikan oleh Daly dan Moloney, menurut pendapat saya Iprahumas bisa melakukan tiga tahapan tersebut:

Pertama. Tahapan analisis proses corporate rebranding Iprahumas

Di dalam corporate rebranding framework, terdapat tahapan analisis situasi, analisis situasi perlu dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah yang ada di Iprahumas. Sebagai pertimbangan di dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini perlu dilibatkan juga, wakil ketua Iprahumas, Ketua Bidang Iprahumas, anggota DPP Iprahumas di dalam pengambilan keputusan baik secara internal maupun eksternal.

Kedua. Tahapan perencanaan proses corporate rebranding Iprahumas

Pada tahapan perencanaan, rebranding perlu mengidentifikasi tujuan yang ingin di capai dari kegiatan dan program Iprahumas. Sehingga tujuan tersebut dapat membangun citra yang lebih baik dari Iprahumas. Setelah tujuan ditetapkan baru kemudian menyusun strateginya.

Ketiga. Tahapan evaluasi proses corporate rebranding Iprahumas

Tahapan ketiga dalam corporate rebranding framework Daly dan Moloney adalah evaluasi. Tahapan evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari program rebranding yang sudah dijalankan sesuai perencanaan. Salah satu cara evaluasi yang bisa digunakan melalui focus group discussion (FGD) kepada anggota DPP atau anggota Iprahumas terkait kegiatan yang sudah di lakukan. Perlunya sosialiasi secara rutin terhadap kegiatan yang akan dilakukan oleh Iprahumas.

Pemaparan di atas merupakan salah satu gambaran yang bisa digunakan oleh Iprahumas untuk langkah baru Iprahumas berdasarkan 3 tahapan teori Daly dan Moloney. (dr)

Dodi Rosadi

Pranata Humas-LIPI

Anggota Iprahumas