news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dompet Dhuafa dan ITERA KolaborAksi melalui Sedekah Daging

Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa
Konten dari Pengguna
4 Agustus 2021 15:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dompet Dhuafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kerjasama Dompet Dhuafa bersama ITERA (Institut Teknologi Sumatera). (13 Juli 2021) Dok. Dompet Dhuafa
zoom-in-whitePerbesar
Kerjasama Dompet Dhuafa bersama ITERA (Institut Teknologi Sumatera). (13 Juli 2021) Dok. Dompet Dhuafa
ADVERTISEMENT
LAMPUNG - Jurusan Sains Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melalui Program Studi Rekayasa Kosmetik, berkolaborasi dengan Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Penjamin Mutu Pendidikan ITERA, dan Dompet Dhuafa mengadakan webinar “Tips dan trik menulis agar tembus ke jurnal internasional: strategi percepatan karir dosen, Selasa, 13 Juli 2021. Kegiatan tersebut diikuti lebih dari 250 peserta dari kalangan dosen, peneliti, dan mahasiswa pascasarjana berbagai lembaga dan universitas di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dosen berprestasi nasional tahun 2019, yang juga peraih gelar Guru Besar Muda IPB diusia 37 tahun, Prof. Dr.Sc. ETH Anuraga Jayanegara, S.Pt., PgDipl. MSc.
Ketua pelaksana webinar, yang juga dosen Program Studi Rekayasa Kosmetik ITERA Achmad Gus Fahmi, S.Si., M.Si, menyebut latar belakang kegiatan teresebut adalah selaras dengan misi besar ITERA sebagai kampus baru dengan kurang lebih 500 dosen muda potensial. ITERA mencanangkan program Guru Besar under 45 tahun (GBU 45) sebagai bentuk percepatan karir dosen.
Sementara Ketua LP3 ITERA Acep Purqon S.Si., M.Si., Ph.D. dalam pengantarnya menyampaikan bahwa berbagi pengalaman sangat diperlukan untuk meningkatkan semangat dan motivasi dosen muda ITERA. Para dosen juga dapat mencontoh atau bahkan melampaui prestasi Prof Anuraga yang menjadi dosen terbaik nasional.
ADVERTISEMENT
“Kalau sekarang rata-rata umur dosen ITERA adalah 24 tahun, maka harusnya di usia 34 tahun sudah bisa menjadi guru besar,” ujar Acep.
Acara ini di selenggarakan tanpa biaya pendaftaran , akan tetapi Selama kegiatan webinar tersebut turut  dilaksanakan penggalangan dana melalui tim Dompet Dhuafa yang diwakilkan oleh Yudha Andilla selaku Manager Retail Fundraising. Hasil donasi tersebut sepenuhnya disalurkan melalui program Kebaikan sedekah daging dompet dhuafa kepada yang membutuhkan di pelosok negeri.
Kerjasama dengan ITERA untuk sedekah daging pada kurban Tahun ini. (13 Juli 2021) Dok. Dompet Dhuafa.
“Terimakasih kami ucapkan kepada rekan-rekan, peserta serta dosen-dosen yang hadir dalam kegiatan yang insyaAllah bermanfaat dan barokah. Selain kita menimba ilmu di kegiatan ini tapi juga kita berikhtiar membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan di luar sana, yang mana pada setiap hari nya tidak pernah merasakan lezatnya daging, insyaAllah dengan adanya kegiatan dan galang donasi untuk sedekah daging ini dapat membantu saudara-saudara kita di pelosok merasakan lezatnya memakan daging. Dan semoga kegiatan ini menjadi wasilah bagi kita semua dan dapat memberikan kebahagiaan bagi yang membutuhkan,“ ucap Yudha Andilla
ADVERTISEMENT
Dalam webinar yang dimoderatori oleh dosen Riset dan Inovasi ITERA, Dr. Winati Nurhayu, M.Si., Prof. Anuraga membawakan materi tentang Membangun portofolio dosen menuju guru besar. Dia juga menekankan beberapa poin penting seperti perlunya dosen meningkatkan pendidikan di level tertinggi yaitu doktor (S3) dengan mempersiapkan dan strategi khusus. Mulai dari  memilih universitas, pembimbing, dan arah penelitian disertasi. Selain itu juga, dosen perlu membangun kapasitas diri setelah lulus program Doktor (S3) dengan hibah penelitian, networking (dalam maupun luar negeri), publikasi hingga menganggarkan untuk peningkatan kapsitas diri melalui pelatihan. Ketiga, peduli akan diri sendiri untuk mengurus administrasi kenaikan pangkat.
“Pengembangan riset dan kemampuan penulisan karya ilmiah juga perlu ditingkatkan, karena kemampuan tersebut bukanlah bakat yang turun secara langsung, melainkan dengan kebiasaan melatih diri,” ujar Prof. Anuraga.
ADVERTISEMENT
Prof. Anuraga menyampaikan perlunya keseimbangan antara karir dengan keluarga, karena keduanya saling berhubungan dan timbal balik. Selain itu keseimbangan dalam akal, fikiran dan mentalitas juga diperlukan untuk tetap berada pada rel yang berlaku. Mengelola waktu dengan baik. Serta memudahkan urusan orang lain, tidak dzalim dan berlaku adil maka InsyaaAllah akan dimudahkan urusan kita oleh Allah.
Terakhir, Ketua pelaksana webinar Achmad Gus Fahmi, S.Si., M.Si, berterimakasih kepada Dompet Dhuafa telah mengajak berkolaborasi dalam kebaikan, semoga kolaborasi ini tidak hanya saat ini saja, tapi dapat berkolaborasi di event selanjutnya. (DD)*