Kontribusi Gerakan Zakat dalam Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi di Indonesia

Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa
Konten dari Pengguna
7 Desember 2022 9:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dompet Dhuafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penghimpunan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dari Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) Anggota Forum Zakat (FOZ) sebesar 19,15 persen pada Ramadan 1443 H tahun ini.
zoom-in-whitePerbesar
Penghimpunan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dari Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) Anggota Forum Zakat (FOZ) sebesar 19,15 persen pada Ramadan 1443 H tahun ini.
ADVERTISEMENT
JAKARTA– Seluruh lapisan masyarakat baik di Indonesia maupun dunia pastinya merasakan dampak yang ditimbulkan pandemi Covid-19 beberapa tahun ke belakang ini. Walaupun angka kasus mulai berangsur membaik, namun pemulihan beberapa sektor lainnya seperti ekonomi masih berusaha untuk bangkit kembali dari keterpurukan.
ADVERTISEMENT
Pemulihan ini tentunya harus dilakukan dengan berbagai gerakan aktif dari berbagai sektor untuk mengembalikan stablitas ekonomi terutama menengah ke bawah. Di Indonesia sendiri, Gerakan Zakat menjadi potensi besar untuk membantu pemerintah dalam agenda pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
Hal ini semakin terasa meyakinkan dengan meningkatnya penghimpunan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dari Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) Anggota Forum Zakat (FOZ) sebesar 19,15 persen pada Ramadan 1443 H tahun ini. Torehan positif tersebut merupakan peningkatan dibandingkan tahun lalu, yaitu Rp 1,006 triliun.
Total penghimpunan zakat Ramadan tersebut berasal dari 97 OPZ yang melaporkan datanya kepada FOZ. Ketua Umum FOZ Bambang Suherman mengatakan, dana penghimpunan ini berasal dari empat sumber, yaitu zakat maal dengan persentasenya 56,3 persen dari jumlah penghimpunan, zakat fitrah sebesar 5,4 persen, infak sebesar 32,0 persen, serta sedekah 6,3 persen.
ADVERTISEMENT
“Pertumbuhan positif ini merupakan kerja keras teman-teman OPZ Anggota FOZ yang terus melakukan percepatan proses adaptasi pascapandemi Covid-19,” ujar Bambang dalam keterangan rilisnya (07/12/2022).
Sejalan dengan capaian tersebut, angka penyaluran dana ZIS juga mengalami pertumbuhan sebesar 29,20 persen dibandingkan tahun lalu. OPZ Anggota FOZ telah menyalurkan dana ZIS sebesar Rp 729 miliar untuk 5.720.611 penerima manfaat selama Ramadan 1443 H.
Menurut Bambang, dana ZIS disalurkan dalam beragam program pada lima sektor, yakni pendidikan, ekonomi, dakwah, kesehatan, dan sosial kemanusiaan. “Pada bulan Ramadan kali ini, OPZ Anggota FOZ lebih banyak menyalurkan di sektor sosial kemanusiaan, yaitu sebesar 55,6 persen dari total angka penyaluran,” jelas Bambang.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan, “program penyaluran zakat Ramadan ini merupakan lanjutan komitmen Gerakan Zakat untuk membantu pemerintah dalam agenda pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia yakni sebanyak 87,2% dari total penduduk, Indonesia diperkirakan memilikimempunyai potensi zakat yang mencapai Rp 327 triliun. Tentunya hal ini menjadi potensi besar bagi Gerakan Zakat dalam mendongkrak perekonomian masyarakat pasca pandemi.
Beragam implementasi dari Gerakan Zakat 199 OPZ Anggota FOZ dari Sabang sampai Marauke bisa kita lihat dalam ajang Indonesia Giving Fest – Zakat Expo 2022 pada 23 – 25 Desember 2022 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Akan ada berbagai kegiatan menarik seperti Talkshow, Zakat Award 2022, dan ajang kebaikan lainnya dari OPZ Anggota FOZ. Jadi tunggu apa lagi? segera daftarkan diri anda melalui indonesiagivingfest.com. (FOZ)*