Liberal Tapi 'Kiri' dan 4 Keunikan Lain Tradisi Politik Denmark

Donna IF
Pembelajar. Pernah tiga tahun belajar (ke)hidup(an) di Denmark, dan sangat terinspirasi.
Konten dari Pengguna
24 Agustus 2018 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Donna IF tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Liberal Tapi 'Kiri' dan 4 Keunikan Lain Tradisi Politik Denmark
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sumber: Wikimedia Commons
Sebagian besar negara di dunia saat ini merupakan negara demokrasi. Meski menerapkan sistem politik yang serupa, tiap-tiap negara bisa memiliki tradisi politiknya sendiri, yang secara alamiah turut mewarnai demokrasi.
ADVERTISEMENT
Denmark salah satu negara monarki konstitusional yang menganut sistem politik demokrasi. Konstitusi Denmark berlaku sejak tahun 1849 dan hingga saat ini sudah beberapa kali mengalami amandemen. Konstitusi itu pula yang menandai dimulainya sejarah demokrasi di Denmark, yang berarti saat ini sudah berusia 169 tahun.
Tentunya kematangan demokrasi ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan Denmark selalu berada pada deretan teratas untuk urusan demokrasi, kebebasan individu, dan penegakan hukum di antara negara-negara di dunia.
Ada beberapa tradisi politik Denmark yang unik, baik yang bersifat seremonial maupun esensial bagi keberlangsungan demokrasi di negara itu.
1. Festival Politik Tahunan
Liberal Tapi 'Kiri' dan 4 Keunikan Lain Tradisi Politik Denmark (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Suasana Folkemødet tahun 2012 (Sumber: Wikimedia Commons)
Setiap tahun di musim panas, puluhan ribu rakyat Denmark dengan antusias menghadiri festival politik yang dinamakan Folkemødet (dalam bahasa Indonesia: pertemuan rakyat). Secara tradisi, acara ini selalu diadakan di Pulau Bornholm, yang memang merupakan salah satu destinasi wisata lokal saat liburan musim panas.
ADVERTISEMENT
Folkemødet berlangsung selama beberapa hari dan diisi dengan beragam acara, termasuk debat politik, tatap muka politisi dengan konstituen, pertunjukan musik, dan program-program interaktif lainnya.
Di sini, rakyat Denmark dapat bertemu langsung dengan perdana menteri, pejabat negara, dan para politisi lainnya tanpa jarak dan batasan protokoler. Mereka berdialog secara terbuka tentang berbagai kebijakan yang diusung partai politik. Yang pasti, masing-masing pihak tetap saling menghormati dan menghargai perbedaan pendapat.
2. Merah dan Biru
Ilustrasi Politik (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Politik (Foto: Pixabay)
Denmark menerapkan demokrasi multipartai. Saat ini, terdapat sembilan partai politik nasional di Parlemen. Masing-masing partai politik mempunyai platform kebijakan yang berbeda-beda, namun secara garis besar dikategorikan ke dalam dua golongan, yaitu yang disebut sebagai 'blok merah' dan 'blok biru'.
ADVERTISEMENT
Blok merah adalah partai-partai yang berada dalam spektrum tengah-kiri atau tergolong cenderung sosialis, sedangkan blok biru adalah tengah-kanan atau beraliran cenderung liberal. Sederhananya dapat dikatakan bahwa blok merah secara umum mendorong peningkatan pajak untuk membiayai tunjangan kesejahteraan, sedangkan blok biru lebih menghendaki penurunan pajak untuk lebih menggiatkan perekonomian.
3. Partai Liberal yang 'Kiri'
Liberal Tapi 'Kiri' dan 4 Keunikan Lain Tradisi Politik Denmark (3)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu partai politik terbesar dan tertua di Denmark adalah Partai Liberal, yang masuk dalam kelompok 'blok biru'. Perdana Menteri Denmark saat ini berasal dari partai ini. Sesuai platform politiknya yang cenderung lebih pro-pasar, kebijakan yang diusung Partai Liberal adalah menurunkan pajak dan sebagai konsekuensinya mengurangi tunjangan kesejahteraan yang diterima oleh rakyat.
Meskipun memiliki platform pro-pasar, Partai Liberal tetap harus tunduk pada sistem kesejahteraan. Partai apapun yang berkuasa tidak akan menghapus tradisi demokrasi sosial yang sudah mengakar kuat di Denmark, kecuali jika siap dengan risiko ditinggalkan para pemilihnya. Uniknya lagi, di kalangan setempat Partai Liberal dikenal dengan nama 'Venstre', yang artinya adalah kiri.
ADVERTISEMENT
4. Pemerintahan Minoritas
Ilustrasi Politik (Foto: Game of Thrones Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Politik (Foto: Game of Thrones Facebook)
Sepanjang sejarahnya, hampir seluruh pemerintahan di Denmark merupakan minoritas, yang didukung oleh satu atau beberapa partai politik di parlemen. Sejak tahun 1909, tidak satupun pemerintahan yang mempunyai kursi mayoritas di parlemen.
Sebagai contoh, pemerintahan saat ini merupakan koalisi tiga partai politik 'blok biru' yang secara keseluruhan menduduki 53 dari 179 kursi di parlemen. Satu partai 'blok biru' lainnya memilih untuk tidak bergabung ke dalam koalisi pemerintahan, meskipun faktanya merupakan partai peraih suara terbanyak dalam blok ini.
Secara keseluruhan, total perolehan kursi 'blok biru' pada pemilihan umum terakhir unggul tipis atas 'blok merah', sehingga partai-partai dari blok ini berhak membentuk koalisi pemerintahan.
5. Suvenir Pergantian Menteri
Lego (Foto: Wikimedia)
zoom-in-whitePerbesar
Lego (Foto: Wikimedia)
Lazimnya di berbagai negara demokrasi, pergantian pemerintah terjadi secara berkala. Di Denmark, pergantian menteri biasanya disertai dengan pemberian suvenir dari pejabat yang lama kepada yang baru dan juga sebaliknya. Bukan sekadar hadiah biasa, selalu ada makna dan pesan dibalik tradisi ini.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2015, contohnya, Menteri Luar Negeri yang lama, Martin Lidegaard, memberikan mainan Lego kepada penggantinya, Kristian Jensen. Di balik mainan itu, tersimpan pesan bahwa perbatasan Denmark harus tetap terbuka. Saat itu, memang tengah gencar isu politik bahwa Denmark akan semakin memperketat perbatasan guna mencegah masuknya imigran lebih banyak lagi.
Dari kelima tradisi unik tersebut, adakah yang menurut anda cocok untuk diterapkan di Indonesia?