Konten dari Pengguna

Geliat Teknologi di Maroko

Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
9 Juli 2024 7:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Donny Syofyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah kudeta dan krisis, ada banyak cerita positif dari Afrika yang sering diabaikan. Salah satunya tentang gebrakan Afrika di sektor teknologi. Maroko mengadakan GITEX Africa Tech Show edisi kedua, yang mempertemukan para startup, raksasa teknologi, pengusaha, dan pemimpin global di panggung global.
ADVERTISEMENT
Dari robot yang bermain game hingga drone pertanian, acara ini menampilkan beberapa inovasi teknologi paling canggih dan kreatif. Afrika secara serius memposisikan dirinya sebagai pusat teknologi yang sedang berkembang.
Industri teknologi Maroko sedang mengalami metamorfosis. Setelah sektor otomotif, Maroko kini membuat langkah panjang di bidang teknologi. Kota Marrakesh mempertemukan para pemimpin global beberapa minggu lalu saat menjadi tuan rumah GITEX Africa Tech Show edisi kedua. Dari robot yang bermain game hingga drone pertanian, startup dan raksasa teknologi berkumpul untuk acara teknologi terkemuka di negara ini.
Acara yang berlangsung tiga hari, yang disebut sebagai salah satu pameran teknologi terbesar di Afrika, menjadi tuan rumah para raksasa teknologi, seperti Microsoft dan Canon. Sekitar 1.500 peserta pameran, perusahaan, pengusaha, inovator, dan perusahaan rintisan dari lebih dari 130 negara menghadiri acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Yang terdepan dalam diskusi di sana adalah kecerdasan buatan dan potensinya untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan sosial di Afrika. ABA Technology dari Maroko menghadirkan drone penyemprot, yang menawarkan pengelolaan air dan bahan kimia yang tepat. Pesawat tersebut dapat membantu petani di negara yang sedang bergulat dengan kekeringan selama enam tahun.
Sementara itu, kreativitas ditampilkan sepenuhnya selama acara tersebut. MARES yang berbasis di Mesir memamerkan robot yang dapat bermain bola. Pihak perusahaan mengatakan pihaknya bertujuan untuk mendobrak penghalang antara manusia dan robot.
“Kami hadirkan tahun ini solusi interaktif dalam robot yang bermain bola tangan dengan orang-orang di sini. Tujuan kami adalah mendobrak hambatan antara manusia dan teknologi serta robotika dan membuatkan orang merasakan bagaimana teknologi dapat memengaruhi kehidupan mereka secara positif” ujar perwakilan dari MARES.
ADVERTISEMENT
Banyak perusahaan internasional memanfaatkan acara tersebut untuk masuk ke pasar Afrika yang sebelumnya sulit ditembus. Pameran GITEX telah mempermudah banyak hal bagi peserta karena ini merupakan pintu gerbang ke Afrika. Maroko tidak memilikinya beberapa tahun yang lalu.
Sejak tahun lalu, perusahan-perusahaan teknologi memiliki gateway ini sehingga memudahkan mereka untuk melakukan kontak dan semuanya. Jadi banyak perusahaan memiliki kontak langsung tanpa harus melakukan perjalanan ke seluruh Afrika, yang merupakan masalah perjalanan. Apalagi saat ini perjalanan mahal. Secara tidak langsung ini merupakan investasi, tapi secara langsung menghasilkan uang.
Banyak bisnis rumahan juga menjadi bagian dari acara GITEX, dan perusahaan seperti Mediot dan Almyra & Company menjadi bukti kemajuan teknologi Maroko. Pihak perusahaan mengatakan mereka ingin menempatkan Maroko di peta untuk pengembangan teknologi.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, GITEX masuk ke Afrika untuk pertama kalinya. Ini menandai gebrakan pertamanya di luar Dubai. Infrastruktur canggih Maroko, konektivitas internet yang tinggi, dan tingkat penetrasi listrik 100% menjadikannya pilihan sempurna untuk menyelenggarakan acara tersebut.
Dan kini, setahun kemudian, saat Marrakesh menjadi tuan rumah GITEX Africa untuk tahun kedua secara berturut-turut, ia berusaha untuk menyoroti semakin pentingnya Afrika di sektor teknologi.