Krisis Kesehatan Mental di Inggris

Donny Syofyan
Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
9 April 2024 9:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Donny Syofyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kesehatan mental sering dianggap sebagai masalah pribadi yang serius, tetapi dampaknya jauh melampaui skala dan urusan pribadi. Tanyakan saja kepada warga Inggris hari ini.
ADVERTISEMENT
Mereka mengakui bahwa kesehatan mental merugikan negara tersebut lebih dari US$378 miliar setiap tahun. Angka ini hampir dua kali lipat dari anggaran NHS (Layanan Kesehatan Nasional).
Bagaimana Inggris menghitung biaya ini? Hal ini mencakup tiga faktor utama; biaya manusia, biaya ekonomi, dan biaya perawatan kesehatan.
Pada tahun 2022, biaya manusia diperkirakan mencapai US$164 miliar, biaya ekonomi sekitar US$139 miliar, dan total US$75 miliar dihabiskan untuk perawatan kesehatan. Salah satu faktor yang menyumbang paling penting adalah hilangnya produktivitas di tempat kerja.
Penyakit mental dapat menyebabkan apa yang disebut absenteisme. Anda bisa bolos kerja. Selain itu, bisa juga terjadi presenteisme, di mana karyawan secara fisik hadir tetapi tidak dapat menjalankan tugas mereka secara efektif.
ADVERTISEMENT
Ada juga penurunan efisiensi dan kurangnya motivasi. Kondisi kesehatan mental yang tidak ditangani dapat menyebabkan pengangguran dan disabilitas, yang selanjutnya memperburuk beban ekonomi.
Meskipun biaya ekonomi akibat penyakit mental melampaui ongkos pada sektor perawatan kesehatan, beban pada NHS dan penyedia layanan kesehatan lainnya tidak dapat dilebih-lebihkan. Layanan kesehatan mental menghadapi kekurangan dana kronis.
Ada kekurangan sumber daya. Ini menyebabkan waktu tunggu yang lama untuk perawatan, akses terbatas ke perawatan spesialis, dan dukungan yang tidak memadai bagi individu yang sedang krisis.
Orang-orang dibiarkan menavigasi sistem yang terfragmentasi yang justru menunda pemulihan mereka. Menurut data, kesehatan mental hanya 9% dari pengeluaran NHS, tetapi ia menyumbang 23% dari beban penyakit. Laporan tersebut menyebutkan bahwa angka US$378 miliar mungkin tidak akurat, biaya sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Lalu apa penyebab di balik krisis kesehatan mental yang meningkat ini? Inggris sedang menghadapi ketidaksetaraan yang semakin besar. Ada krisis biaya hidup. Orang tidak mampu membeli makanan atau pemanas, apalagi adanya pemotongan dukungan awal untuk kesehatan mental.
Itu berarti lebih banyak orang mencapai titik puncak penyakit mental sebelum mereka mencari bantuan. Menurut laporan, Inggris adalah negara terburuk kedua di dunia. Di balik statistik, ada banyak orang yang berjuang keras karena lemahnya kondisi mereka.
Biaya ekonomi kesehatan mental di Inggris bukan hanya abstraksi statistik. Ia menjadi pengingat perlunya tindakan sesegera mungkin. Mengatasi krisis ini membutuhkan pendekatan yang komprehensif.
Inggris perlu berinvestasi dalam promosi kesehatan mental dan memprioritaskan kesejahteraan warganya. Hanya dengan demikian negara ini dapat membangun masyarakat yang lebih sehat dan lebih sejahtera.
ADVERTISEMENT