kumplus opini- Rita Ramayulis

Menjaga Konsentrasi Tanpa Kafein, Bisakah?

Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes
Nutrisionis/ahli gizi
30 April 2021 18:34 WIB
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konsentrasi atau pemusatan pikiran pada semua aktivitas kehidupan akan menentukan seberapa besar hasil yang bisa diperoleh dari aktivitas tersebut. Pada dunia kerja, konsentrasi menentukan tingkat produktivitas seseorang. Sementara pada proses belajar, konsentrasi menentukan seberapa besar pelajaran yang bisa diserap dengan baik. Begitu pula pada aktivitas ibadah, konsentrasi menentukan kualitas ibadah tersebut.
Konsentrasi sangat berhubungan dengan ritme biologis tubuh. Pagi hari hingga pukul satu siang, seseorang berada pada ritme biologis tubuh yang baik ketika otak berada pada level waspada yang tinggi. Namun setelahnya akan terjadi penurunan ritme biologis tubuh karena produksi energi dan distribusi oksigen secara bertahap akan berkurang. Sering kali pada kondisi ini seseorang mengeluh merasa lelah hingga mengantuk.
Kebanyakan pekerja, dan mungkin mahasiswa, lantas memilih mengonsumsi kafein untuk mengatasi rasa lelah dan kantuk tersebut. Cara ini terbilang manjur karena kafein memang memiliki sifat stimulan yang meningkatkan aktivitas otak. Jadi, tidak heran seseorang merasa kembali mendapatkan konsentrasi setelah mengonsumsi kafein.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten