Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
PPKM Darurat, Saatnya Masuk 'Pitstop'
6 Juli 2021 11:53 WIB
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:49 WIB
Tulisan dari Duddy Mulyawan Djajadisastra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Saat PPKM Darurat, apa yang bisa kita lakukan, agar menjadi lebih baik?
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pemberlakuan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM Darurat) berlaku mulai 3-20 Juli 2021.
ADVERTISEMENT
PPKM Darurat ini meliputi pembatasan-pembatasan aktivitas masyarakat yang lebih ketat daripada yang selama ini sudah berlaku. Kebijakan yang diberlakukan selama dua pekan dan menyasar kabupaten/kota di Jawa dan Bali tersebut dilakukan sebagai salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran virus corona, yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Kegiatan yang tidak esensial dan kritikal, diharapkan dapat menyesuaikan diri. Kalau bekerja di sektor pangan, kesehatan, transportasi, konstruksi, dll masih dapat berlangsung asal sesuai dengan protokol kesehatan. Di era Pandemi, adakah sektor yang berkembang?
Lalu, apa yang akan kita lakukan selama 18 hari itu? Ada yang berpikir menonton film yang mereka suka, ada yang membaca, bersosial media dll. Saya pernah coba untuk berolahraga di ruang terbuka, yang gak ada orang di lantai itu, ah satu apartemen. Saat sudah 30 menit jogging, tiba-tiba datang satpam menanyakan identitas dan menyampaikan larangan beraktifitas di ruang publik. Untung sudah tercapai capaian aktivitas fisik minimal, langsung terpikir menggunakan sepeda statis di kamar apartemen di kesempatan berikutnya.
ADVERTISEMENT
Setelah memberikan "nutrisi" bagi fisik, pikiran, dan mental kita dengan berolahraga, menonton film yang kita suka, membaca bacaan yang bermanfaat bagi kita, makan makanan yang baik dan bergizi; maka langkah selanjutnya adalah menata diri kita dengan merencanakan pekerjaan yang sesuai dengan kondisi pada saat ini. Pasti banyak deh, yang harus melepaskan pekerjaan karena pandemi ini. Segera ubah cara pikir anda, karena begitu banyak pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja terlatih. Bukan sekadar kurir pengantar barang, juru masak, tukang perbaikan rumah, listrik, air dll, tapi juga pekerjaan pembuat program, admin yang memudahkan pendaftaran pasien, menghubungi pasien, memantau proyek dll. Saatnya beralih ke pekerjaan yang "fulltime" menjadi pekerjaan yang "part time".
Di era COVID ini, akan terjadi perubahan dalam bekerja. Apabila ASN diharuskan memiliki KPI (Key Performance Indicator) - alat ukur yang menggambarkan efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya - gaji diukur dari seberapa besar pekerjaan yang dilakukannya; maka tidak heran kalau nantinya pekerjaan part timer akan menjadi primadona. Masalahnya ada 2, yaitu pengaturan waktu yang baik dan keterampilan dalam menuntaskan tugas.
ADVERTISEMENT
Saya pernah diminta Rp 350.000 untuk pekerjaan mengganti keran. Akhirnya, saya kerjakan sendiri dengan mudah, caranya pun tinggal nyontoh youtube sudah lebih dari cukup. Apabila tukang part timer ini menentukan tarif < Rp 100.000, saya pikir pekerjaan < 30 menit itu akan dikerjakannya. Jadi penentuan tarif yang jujur dan kompetitif, menjadi salah satu kunci keberhasilan. Pengaturan waktu kerja (buat schedule yang sesuai), lokasi kerja yang terjangkau (jarak tempat kerja yang satu ke lain, sekitar 10-15 menit) dan miliki rekening untuk menerima pembayaran secara online!
Jadi langkah penting saat PPKM Darurat adalah calm down - di 3 hari pertama, nonton, baca, makan yang enak, beribadah yang rajin; setelah hari ke 4, mulai pasang strategi, baca dan tekuni pekerjaan yang anda suka dan jadi paham di minggu pertama. Di minggu pertama itu pula, anda mulai praktekkan keahlian anda pada rekan, tetangga, kerabat yang membutuhkan bantuan. Pilih klien yang menghargai anda, jangan patok harga. Tapi perbaiki performa dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
Saat anda mulai bekerja, pastikan anda memiliki portofolio yang baik, susun media sosial yang credible dan dapat dipercaya, misalnya twitter. Jangan buat akun twitter yang pesannya menyebar kebencian atau nyinyir. Share kebaikan di sosial media anda dan sebutkan profil anda dengan baik.
Tetap semangat, tentukan tujuan, terus berkembang dan yakinlah bahwa Allah menurunkan COVID-19 ini tidaklah sia-sia. Segera berubah dan jadikan diri anda yang lebih baik. Jaga kesehatan, disiplin, waspada, dan pahami protokol kesehatan dengan baik. Selamat bekerja, pasti kita bisa.