Darah Di Balik Muka Imutnya ‘Hello Kitty’ (Bagian Terakhir)

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
Konten dari Pengguna
18 September 2017 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tubuhnya dimutilasi dan dibuang di tempat pembuangan sampah rumah tangga. Kecuali kepalanya, yang dijahit untuk disambungkan kedalam sebuah boneka ‘Hello Kitty’.
(Foto: terseram.com)
ADVERTISEMENT
Cerita mistis tentang Hello Kitty, tentang permulaannya yang berhubungan dengan ‘Iblis’, mungkin saja hoax. Dokumentasi sejarah industri multimedia telah mencatat bahwa karakter ‘Hello Kitty’ dibuat oleh sebuah perusahan asal Jepang yang bernama ‘Sanrio’. Karakter itu pada awalnya digunakan untuk hiasan bagi dompet yang mereka produksi.
Adapun alasan mengapa karakter itu tidak memiliki mulut, logisnya, yaitu karena mereka ingin membuat ekspresinya sulit ditebak. Dengan begitu, orang-orang dapat memberi ekspresinya sendiri pada karakter itu. Saat kita sedih, Hello Kitty akan nampak terlihat sedih pula. Saat kita senang, Hello Kitty akan nampak senang pula. Baiklah, mungkin kisah mistis tentang Hello Kitty hanya sekedar hoax belaka. Tapi jangan salah, itu tidak berarti bahwa ia tidak menyimpan sebuah kejadian mengerikan.
ADVERTISEMENT
Dilansir oleh plus.kapanlagi.com, pada tahun 1990 terjadi sebuah pembantaian mengerikan di sebuah apartemen. Apartemen itu terletak di suatu sudut di kota Hongkong. Pembantaian itu melibatkan seorang korban, seorang perempuan bernama Fan Man-Yee. Fan Man-Yee meninggal secara tragis. Tubuhnya dimutilasi dan dibuang di tempat pembuangan sampah rumah tangga. Kecuali kepalanya, yang dijahit untuk disambungkan kedalam sebuah boneka ‘Hello Kitty’.
Setelah beberapa tahun, pembunuh Fan terungkap. Mereka, yang terdiri dari beberapa orang, dihukum seumur hidup. Anehnya, pasca penampakan para pelaku pembantaian itu, tingkat kriminalitas di apartemen itu meningkat. Seolah ada ‘efek domino’ kriminal yang terjadi. Banyaknya tindak kriminal yang terjadi di apartemen itu membuat para pemilik apartemen itu bersetuju untuk menghancurkan bangunan tersebut. Hasilnya pada tahun 2012, bangunan apartemen itu telah rata dengan tanah.
ADVERTISEMENT