Kamar 13 (Tamat)

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
Konten dari Pengguna
27 Mei 2020 21:51 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kamar menyeramkan, dok: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kamar menyeramkan, dok: pixabay
ADVERTISEMENT
Ketika Mario datang, sosok Aldi atau Ardi pergi meninggalkan Siska, kemudian Siska datang ke kamar mandi dan mengangkatku keluar.
ADVERTISEMENT
Ketika aku diangkat keluar, Mario menjerit menangis ketakutan. Mario memanggil bu Cita.
"Maa, maa, maa!,"
Kemudian Ibu Cita datang.
"Dasar wanita jahanam!," ucap bu Cita sambil menampar Siska. Kemudian aku mendengar ibu Cita memanggil sosok Ardi atau Aldi dan menyuruh membunuh Siska dengan posisi pisau Siska yang pegang agar sidik jari tidak ditemukan polisi. Jadi seolah - olah bunuh diri.
Setelah melihat kejadian itu nahas aku meninggal dunia.
"Nisaa, Nisaa!," suara teriakan Jenny dan Olive kudengar membangunkanku.
Langsung aku berlari ke kamar dan mengambil sepucuk surat yang aku simpan. Kembali kupegang sepucuk surat itu.
"Kalau kau mau kebenaran terungkap, tolong berikan aku petunjuk," kepalaku mulai berat dan pusing, kemudian aku terjatuh pingsan kembali.
ADVERTISEMENT
Aku dan mantan kekasihku merencanakan pembunuhan, untuk mendapatkan restu dan uang banyak, aku dan mantanku harus membunuh seseorang.
Boss Febrianto adalah target kami, ketika malam hari di waktu lembur kantor yang sangat sepi, membuat aksi kami berjalan lancar. Boss Febrianto meninggal pada malam itu, dan kami mendapatkan uang yang banyak dari Cita.
Ilustrasi rencana pembunuhan, dok: pixabay
Dalang semua ini adalah Cita, setelah mantan kekasihku mendapatkan uang itu dia pergi. Padahal aku sudah mengandung anak dari mantan kekasihku.
Setelah mendapatkan uang, dia semakin sering pergi keluar kota. Namun aku tahu, kalau dia menikah lagi dengan perempuan lain.
[Cerita ini diadaptasi dari Twitter/deffrysrc]
Karena aku tidak terima, akhirnya ku adukan pada Cita
"Kalau dia tidak jadi milikku maka bersiaplah aku akan membongkar kejahatan kita," ucapku pada Cita.
ADVERTISEMENT
Karena ancamanku, membuat mereka berdua merasa tidak tenang. Apalagi mantan kekasihku, jikalau aku merusak hubungannya dengan istri barunya, maka dia akan membunuhku.
Karena selalu merasa terancam akan kulaporkan, akhirnya aku dibunuh sebelum Maria.
Ilustrasi garis polisi, dok: pixabay
Kemudian aku terbangun, dan sudah terjawab semua atas gangguan kamar No. 13 ternyata Maria minta tolong mau mengungkap kalau Siska bukan yang membunuh dia, melainkan ayahnya atau adik ayahnya.
Siska tidak penasaran karena dia tahu, dia sudah melakukan dosa besar dan melihat siapa pembunuhnya.Makanya dia tidak seperti Maria menjadi hantu penasaran
Menurut kalian siapa pembunuh Maria? Ardi atau Aldi? Hingga kini masih menjadi misteri pelaku dari pembunuhan Maria, oleh karenanya arwah yang penasaran bukanlah arwah dari Siska.
ADVERTISEMENT
TAMAT