Kisah Jaka Tingkir dan Misteri Kekuatannya

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
Konten dari Pengguna
10 Mei 2020 21:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kekuatan dahsyat, dok: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekuatan dahsyat, dok: pixabay
ADVERTISEMENT
Jaka Tingkir adalah putra dari Ki Kebo Kenanga (Ki Ageng Pengging), anak dari Pangeran Handayaningrat (Ki Ageng Pengging Sepuh), seorang bangsawan keturunan raja Majapahit yang menikahi Ratu Pembayun, satu-satunya anak dari Prabu Brawijaya dengan permaisurinya. Mereka adalah yang orang-orang tuanya bersama dengan para angkatan tua lainnya memilih mati ketika para Wali dan prajurit Demak datang untuk menawan dan membawa mereka untuk diadili di Demak, tetapi sesudah itu keluarga-keluarga mereka juga habis semua dibantai oleh prajurit Demak di bawah pimpinan para Wali.
ADVERTISEMENT
Tetapi bayi Jaka Tingkir berhasil diselamatkan oleh Sunan Kalijaga setelah mata batin Sunan Kalijaga melihat sebuah cahaya terang di wajah bayi itu, cahaya wahyu keprabon! Dalam pandangan batinnya bayi itu adalah penerus raja-raja Majapahit dan wahyunya sudah turun kepadanya ! Diam-diam bayi itu pun dilarikannya dan diserahkannya kepada Nyai Tingkir di pengungsian, yang suaminya juga telah tewas dalam pembantaian oleh prajurit Demak.
Sejak kecil Jaka Tingkir senang mengembara, ke bukit-bukit, ke gunung-gunung, keluar masuk hutan angker, mengunjungi tempat-tempat wingit dan angker atau menyepi di goa-goa. Jaka Tingkir adalah seorang anak yang bandel dan tak pernah kapok walau sering sekali dimarahi oleh ibu angkatnya, Nyai Tingkir, karena sering tidak pulang dan jarang sekali berada di rumah. Wataknya keras digembleng oleh alam, tetapi sangat menjunjung tinggi sikap ksatria dan tanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Ia suka sekali datang ke tempat-tempat berbahaya dan "terlarang". Menyusup dan mengobrak-abrik sarang penyamun adalah kegemarannya. Semakin berbahaya situasinya, semakin menarik dan menantang baginya.
Jaka Tingkir dalam sinetron, dok: youtube
Karena kesukaannya menyusup dan mengobrak-abrik sarang penyamun sosoknya menjadi momok yang membuat para penyamun dan perampok jengkel dan geram. Sekalipun ia sudah terkepung, tetapi ia sendirian bisa melukai lawan-lawannya dan selalu bisa lolos dari kepungan, bahkan juga mengobrak-abrik sarang mereka, membuat banyak sekali kerusakan. Ia hanya dikenal dengan nama Jaka dari desa Tingkir, tetapi setiap diburu sampai ke rumahnya di desa Tingkir, ia selalu sedang tidak berada di rumah.
Walaupun aslinya dirinya yang anak seorang bangsawan diberi nama Raden Mas Karebet, tetapi karena sedang tinggal di pengungsian ibu angkatnya menyembunyikan nama aslinya itu. Ia hanya dipanggil Jaka (Joko) saja. Nyai Tingkir sendiri juga menyembunyikan identitas asli dirinya. Dan karena di tempat pengungsian itu terdapat banyak pengungsi dari berbagai tempat orang-orang tidak mengenal jati dirinya yang asli.
ADVERTISEMENT
Tetapi masyarakat masih bisa mengenalinya sebagai seorang ningrat dan menghormatinya. Masyarakat sangat menghormati kesepuhan pribadinya sehingga ia dianggap sebagai sesepuh desa Tingkir dan oleh orang-orang dari luar desa Tingkir ia sering disebut Nyai Tingkir.
Misteri Kekuatan Jaka Tingkir
Dikabarkan Jaka Tingkir merupakan murid dari Sunan Kalijaga yang bisa dikatakan mumpuni dalam menuntut ilmu. Hal tersebut dibuktikannya dengan capaian-capaian keberhasilan dalam setiap ujian tingkatan ilmunya. Baik ilmu dunia maupun hal-hal yang mengandung unsur kebatinan atau gaib.
Salah satu ilmu Jaka Tingkir yang terkenal ialah bisa mengalahkan buaya dengan cara bertarung tangan kosong. Kisah ini juga sempat ditayangkan beberapa kali dalam sinetron 'Jaka Tingkir' pada awal tahun 2000.
Ilustrasi buaya besar, dok: pixabay
Sebenarnya masih banyak lagi misteri tentang kekuatan yang dimiliki Jaka Tingkir ini. Buktinya hingga kini masyarakat masih banyak yang meyakininya dan berbondong-bondong datang ke tempat pemakaman beliau hanya sekadar untuk berziarah dan melihat-lihat.
ADVERTISEMENT
Bahkan dikatakan masih ada segelintir orang yang meyakini apabila seseorang melakukan semedi (bertapa) di kediaman makam tersebut maka akan memperoleh sebuah petunjuk untuk masa depannya.
Sumber: Kaskus