Mabuk Agama: Penyamaran Iblis (Part 1)

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
Konten dari Pengguna
3 Agustus 2021 20:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi alam gaib, dok: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alam gaib, dok: pixabay
ADVERTISEMENT
Kisah ini diadaptasi dari kitab kitab Durotunnasihin, sebuah karya pena Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir al Khaubawiyyi, akan tetapi dalam hal ini saya memberikan sentuhan fiksi pada cerita agar menarik disimak oleh kita.
ADVERTISEMENT
Alkisah, hiduplah seorang ahli ibadah di desa Sauri, sebuah dusun yang terkenal akan keramahan para warganya dan senantiasa mengedepankan akhlak antar sesama, sehingga hal tersebut membuat kesejahteraan di sana terus meningkat.
Bahkan saking terkenalnya, meski hanya sebuah dusun kecil, siapapun yang hendak mencari kehidupan di sana akan dimudahkan.
Semua peradaban yang terbangun dan tertata rapih tersebut disebabkan karena warga kampung Sauri selalu mengikuti nasehat dan bimbingan dari sang kiyai besar yakni Ki Barseso.
Ki Barseso merupakan salah satu atau bisa dikatakan satu-satunya kiyai mahsyur di zaman tersebut, segala bidang ilmu baik dunia maupun spiritual rasanya mampu dikuasainya secara mumpuni.
Kemasyhuran namanya itu membuat ribuan orang berbondong-bondong ingin menjadi murid dari Ki Barseso, dan akhirnya Barseso membuat sebuah pondok pesantren yang mampu menampung 60 ribu santri dari berbagai penjuru desa lain.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, nama Barsiso atau Barseso pun menggema di berbagai kalangan mulai masyarakat biasa bahkan kelas bangsawan. Barseso terkenal akan kesaktiannya yang sangat-sangat luar biasa, saking saktinya,
Sekelas para santrinya pun bahkan bisa memiliki kemampuan terbang ke langit bagaikan para siswa di sekolah sihir Hogward. Jika dibandingkan hogward, jujur saja pondok pesantren Barseso levelnya berada jauh di atas rata-rata.
Diriwayatkan bahwa para santrinya saja bisa beterbangan tanpa alat apapun dan hanya mengdandalkan lafadz basmallah.
Seiring bertambahnya umur dari peradaban yang dibangun Barseso, hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, kesaktian dari Barseso ini bahkan sampai di kalangan para malaikat yang biasa tugas di bumi.
Bukan hanya manusia yang sangat takjub tentang ketekunan dan kekuatan dari Barseso, para malaikatpun seolah tak percaya ada manusia yang sangat sakti dan taat seperti Barseso.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, kesaktian Barseso nyaris tak ada yang bisa menandingi, segala urusan dunia maupun spiritual bisa Barseso selesaikan dengan kesaktiannya, bahkan ia bisa mengobati penyakit hanya dengan menyentuh si pasien dan seketika pasien akan sembuh.
Ilustrasi terbang, dok: pixabay
Barseso yang diriwatkan bertempat tinggal di sebuah gubuk yang berada di tengah hutan dekat pondoknya selalu melakukan ibadah dari pagi hingga petang bahkan selama hidupnya hampir tidak tidur dan didedikasikan untuk ibadah.
Oleh karena itu, hal tersebut juga yang membuat dirinya mengasingkan diri di tengah hutan agar ibadahnya tidak diganggu oleh manusia lain, jika pun ada keperluan, biasanya Barseso tidak akan basa-basi dan langsung menyelesaikan masalahnya.
Melihat perkembangan Barseso yang terus meningkat terutama dalam hal ibadah, membuat bangsa iblis seperti terbakar dan cemburu tak senang jika ia kelak akan masuk surga. Sang Iblis pun berusaha menggoda ki Barseso dengan berbagai macam cara,
ADVERTISEMENT
(INFO) Menurut kisah yang diriwayatkan, ternyata sebangsa iblis pun memiliki sebuah tingkatan seperti di kehidupan manusia, misal di manusia ada orang biasa dan pemuka agama, nah di sebangsa iblis juga demikian, mulai dari iblis kroco hingga para pemuka iblis lah katakan gitu.
Lanjut, para punggawa iblis itu terus berupaya melakukan godaan kepada Barsiso, mulai dari iblis emperan hingga bangsawan rasanya tak sanggup menggoyahkan iman dari Barsiso. Pada saat itu juga para iblis menggoda barsiso dengan tipuan-tipuan klasik, jadi wajar saja tetap teguh
Hingga pada puncaknya, dikisahkan datanglah seorang petinggi dari sebangsa Iblis mengajukan diri kepada sang raja iblis untuk turun langsung menggoda Barsiso. Iblis tersebut mengajukan suatu rencana yang sangat matang agar Barsiso terjerumus ke dalam kesesatan.
ADVERTISEMENT
Melihat semua kemungkinan yang akan terjadi, dan sudah merencanakan aksinya secara matang, akhirnya si Iblis melancarkan aksinya dengan datang ke padepokan Barsiso.
“Assalamualaikum,” ucap iblis.
“Walaikum salam, siapa yah?” jawab dan tanya Barseso sembari jalan ke luar gubuknya.
“Maaf ki, saya ki Satib sedang mengembara mencari arti kehidupan kalo ki Barseso berkenan saya izin menetap beberapa hari disini untuk ibadah dan nanti melanjutkan perjalanan,” ucap iblis yang menyamar menjadi Ki Satib.
Ilustrasi gubuk tengah hutan, dok: pixabay
Mulanya Barseso saat itu sedikit ragu karena ia enggan diganggu ibadahnya, namun sang iblis beretorika sangat manis sehingga ki Barseso mempersilahkan sang kiyai jadi-jadian tersebut masuk dan menetap di sana.
Setelah masuk ke gubuk ki Barseso, sang iblis pun langsung melakukan ibadah dan dzikir tanpa bergerak sedikitpun dan tanpa memakan apapun. Barseso yang juga duduk di sebelahnya yang juga sambil berdzikir tidak sama sekali terusik dengan sang iblis.
ADVERTISEMENT
Singkat waktu pada malam hari, karena Barseso sejatinya adalah manusia normal, ia merasakan ngantuk dan lapar percis yang terjadi pada manusia pada umumnya.
Barseso melakukan panggilan alamnya seperti makan, minum tak lupa buang air juga tidur beberapa saat untuk memulihkan tenaga supaya bisa beribadah kembali.
Namun, Ki Satib berbeda dengan Barseso, ia sama sekali tak bergerak percis posisinya sama dengan kondisi awal ia memasuki gubuk barseso.
Melihat keteguhan ski Satib, Barseso tidak terlalu takjub karena itu baru sehari semalam dan ia meyakini bahwa ketika ia nanti tidur, si kiyai jadi-jadian itu juga akan tidur menyusulnya.
Bersambung...