Mitos Batu Bleneng di Jalur Cipali

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
Konten dari Pengguna
6 Agustus 2021 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jalan Cipali, dok: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jalan Cipali, dok: pixabay
ADVERTISEMENT
Jalur Tol Cikopo-Palimanan atau Cipali menjadi akses yang sangat vital yang menyambungkan antara Cikopo dengan Palimanan, Jawa Barat yang bisa menjadi akses utama bagi para pengemudi lintas Jawa.
ADVERTISEMENT
Jalan tol sepanjang 116 Km yang dibangun sejak 2015 itu menyimpan banyak misteri terutama pada Km 180 yang menyimpan bongkahan batu raksasa di pinggiran jalan yang hingga saat ini tidak dibongkar, malah menjadi ikon dari jalur Cipali, batu tersebut sering disebut "Batu Bleneng".
Keunikan khas dari batu misterius ini tampak pada proses pembangunan jalan tol Cipali, meski sekitar tol Cipali sudah dirapikan dan dicor, hingga kini batu bleneng tersebut tetap kokoh berdiri. Jika kamu dari arah Jakarta ke Palimanan batu itu ada di sebelah kanan, di sebuah bukit bernama Bukit Salam.
Iustrasi jalan tol, dok: pixabay
Bukan tanpa sebab dan alasan mengapa para petugas di sana tak berani memindahkan posisi dari batu raksasa itu. Konon katanya batu itu memiliki sebuah mitos dan legenda di kalangan penduduk sekitar yang menerangkan bahwa batu itu sulit dipindahkan atau dihancurkan sekalipun menggunakan alat berat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga legenda dari sang penunggu batu berupa sesosok makhluk mirip buto ijo raksasa yang jika batu itu dipindahkan atau diusik maka ia akan mengamuk ke penduduk sekitar, oleh karena itu warga sekitar sangat melindungi kelestarian dari batu itu.
Menurut beberapa informasi yang berkembang, batu tersebut merupakan sebuah tanda asal muasal pulau Jawa dijadikan pemukiman.
Ilustrasi peta kuno, dok: pixabay
Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa batu itu sengaja ditaruh oleh pendahulu untuk menutup aliran lahara yang bisa membanjiri seluruh daratan pulau Jawa apabila terus menerus mengalir.
Seperti nama dari lokasi batu itu berada yakni di Desa Walahar atau memiliki makna desa aliran lahar. Hal ini juga sering dikaitkan dengan keberadaan banjir lumpur yang ada di Lapindo.
ADVERTISEMENT
Mengenai benar atau tidaknya mitos yang berkembang soal batu bleneng ini memang belum bisa dipastikan secara pasti, namun yang jelas hingga saat ini batu itu masih eksis dan bisa disaksikan oleh orang yang melintasi jalan Cipali, bahkan katanya karena batu inilah jalur Cipali sengaja dibelokkan.