‌Mitos Gerhana Bulan

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
Konten dari Pengguna
7 Mei 2020 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gerhana bulan darah, dok: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana bulan darah, dok: pixabay
ADVERTISEMENT
Gerhana Bulan merupakan kejadian terhalanginya sinar Matahari oleh Bumi sehingga tidak seluruhnya hingga ke Bulan. Kejadian yang ialah salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, serta Bulan ini cuma terjalin pada dikala fase purnama serta bisa diprediksi tadinya.
ADVERTISEMENT
Saat terjadinya gerhana bulan masih terdapat keyakinan ataupun mitos di warga tentang terbentuknya gerhana bulan. Berikut merupakan mitos tentang gerhana bulan yang masih dipercayai oleh warga.
Konon, gerhana bulan terjalin sebab bulan lagi dimakan raksasa. Tidak cuma Indonesia, di bermacam negeri lain juga banyak kebudayaan yang yakin kalau bulan lagi dimakan raksasa ataupun makhluk magis yang lain dikala gerhana.
Jika di Indonesia kita yakin terdapat Batara Kala, raksasa jahat yang kepalanya gentayangan memakan matahari ataupun bulan sehingga menimbulkan gerhana. Sedangkan di Cina, naga sakti yang dipercayai bertanggung jawab atas gerhana.
Mitos berikutnya mengatakan kalau terdapat toksin yang tersebar kala gerhana bulan berlangsung. Keyakinan ini masih hidup di beberapa wilayah di Asia. Katanya santapan yang dimasak dikala gerhana bulan beracun, paling utama untuk beberapa warga di India.
ADVERTISEMENT
Jika warga Jepang yakin kalau dikala gerhana bulan terdapat toksin yang mencemari sumber air. Seperti itu kenapa mereka sering menutup sumur-sumur mereka dikala fenomena alam itu terjalin.
Ilustrasi wanita hamil, dok: pixabay
Berikutnya terdapat mitos yang sangat ditakuti wanita yang tengah berbadan dua. Konon, wanita berbadan dua wajib berjaga-jaga. Keyakinan yang satu ini nyatanya tidak cuma terisolasi di Indonesia saja. Banyak pula negeri lain yang meyakini kalau para wanita berbadan dua wajib berjaga-jaga dikala gerhana bulan. Anak mereka dapat lahir sakit, cacat serta lain sebagainya bila tidak melaksanakan ritual yang diwajibkan.
Itulah beberapa mitos tentang gerhana bulan yang masih dipercaya hingga saat ini.