Susuk (Bagian 2)

Dukun Millenial
INGAT!! Di dunia ini kita tidak pernah sendirian....
Konten dari Pengguna
10 Juli 2020 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dukun Millenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ilmu hitam, dok: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ilmu hitam, dok: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dengan santainya aku dan Nath mulai berjalan memasuki ruangan pak Brata. Seperti yang aku duga wussss angin panas nyerempet ke muka.
ADVERTISEMENT
"Belom juga masuk, udah ada aja, ampun dah. Bismillah semoga semua selesai dengan baik," ucapku dalam hati sambil menahan agar tidak terjadi gesekan.
Tapi kali ini pak Brata tidak mau bersalaman dengan kami, hanya saja aku bisa mencium dengan jelas bau danur.
Tidak menunggu lama
"Okey, saya setuju. Dimana saya harus tanda tangan?," ucap pak Brata dengan santainya.
Setelah selesai tanda tangan, aku dan Nath berpamitan kepada pak Brata.
"Yik, lu ngerasa enggak, pak Brata kaya mau nelen gue?, gue kaya gak asing deh sama muka pak Brata," ucap Nath.
"Lu halu kali, udah ah gue mau ke sevel, mau beli bir sama slurpi. Gila mau mati gue rasanya disana," ucapku.
ADVERTISEMENT
"Wakakakakaka lu bisa kepanasan?," katanya mengejekku.
"Gue masih manusia Nath, masih napak, masih bisa ngerasain slurpee yg enak yg mana, masih bisa ngebir juga," ucapku.
"Yik, emang kaya lu gitu gak ada pantangannya?. Biasanya orang-orang kaya lu ada pantangannya," katanya.
Ilustrasi minum bersama, dok: pixabay
"Gak ada, lagian gue gak mau ambil pusing, kalo mau diambil lagi yaa silahkan ambil aja, lagian orang peka juga ada beberapa jenis, ada yang karena pilihan atau diinyang, ada keturunan, ada yang ketempelan, ada juga yang sengaja dibuka. Kalo gue sama lu itu hoki, kombinasi antara keturunan dan dipilih langsung," jelasku.
"Yaudahlah Yik, kita hidup opo jare wae," sambungnya.
Kami pun sibuk dengan lamunan masing-masing. Yang pasti aku tahu, bahwa pak Brata tidak memasang susuk sembarangan dan dia ada hubungannya dengan masa lalu Nath.
ADVERTISEMENT
[Cerita ini diadaptasi dari Twitter/greymocil]
Di tempat lain,
"Ternyata bocah itu sudah dewasa, tapi kenapa dia tidak sama seperti dulu, pasti ada yang tidak beres," ucap pak Brata dari jendela kantornya.
Kemudian pak Brata mengambil gawainya dan nampak seperti akan menelefon seseorang, hingga panggilan kelima akhirnya telefon itu diangkat.
"Aku menemukannya," ucap pak Brata.
"Awasi dia, jangan sampai ada lagi penghalang, dan jangan sampai ada orang tahu tentang susukmu itu, atau kau akan kehilangan semuanya," kata suara di seberang.
"Baik paman" ucap pak Brata.
Project pengerjaan perhelatan itu berjalan sebagaimana mestinya. Sebisa mungkin baik aku maupun Nath menghindari pak Brata, entah kenapa naluriku berkata akan ada sesuatu yang akan terjadi, tapi entah apa itu.
ADVERTISEMENT
Susuk yg digunakan pak Brata bukan susuk yang ketika keluar akan keluar juga benda yang sama. Lebih ke minyak yang dipakai ketika mandi, dengan jangka panjang.
Ilustrasi menelpon, dok: pixabay
Hanya beberapa orang yang saya tahu yang menguasai pemasangan susuk dengan teknik ini, itupun tidak bisa sembarangan. Mahar yang diberikan ada yang berupa materi atau bisa juga darah dari anak-anak dengan kepekaan atau yang biasa disebut indigo, disini mereka tidak dibunuh.
Jika dia perempuan, ada yang diambil perawannya, jika laki-laki diambil darahnya dengan berbagai macam cara walau hanya beberapa tetes.
Susuk jenis ini, digunakan untuk kedigdayaan, kekuasaan, pekerjaan, membuat lawan bicara dengan ilmu apapun akan tetap tunduk kepada si pemakai susuk.
Akan tetapi, dia tidak boleh sembarangan dalam penggunaannya, karena salah langkah bisa ambyar. Dengan resiko yang besar, hal yang didapat pun besar pula. Seperti pak Brata contohnya, entah berapa anak indigo yang sudah masuk ke dalam jeratnya.
ADVERTISEMENT
Entah seperti apa nanti karma yang dia tanggung. Untuk susuk jenis ini pun, pemasangnya bukan kaleng - kaleng, biasanya dengan ilmu linuwih.
Bukan asal dukun, tapi mereka juga menguasai kejawen irengan dalam arti yang sebenarnya. Bahkan tak jarang ada yang nekat belajar ilmu hitam kejawen kuno, agar bisa memanfaatkan susuk jenis ini.
Karena itulah susuk jenis ini tidak boleh juga dijual secara sembarangan, beda dengan susuk - susuk yang dijual dipasaran. Lelakonnya pun beda, syaratnya pun beda. Sekali terpasang susuk ini, lepasnya susah, harus benar-benar selain kuat iman, mental dan kuat tahan nafsu.
Karena pemakai susuk jenis ini harus melepaskan seluruh perjanjian yg pernah dia buat. Belom lagi nanti adanya luka fisik, semakin tinggi susuknya, semakin tinggi pula perjanjian yang dibuat.
ADVERTISEMENT
"Nath, Yik, pak Brata ngajak gue dinner," kata Shinta
"Terus lu tolak?," tanyaku.
"Kagak lah, gila aja gue nolak ajakan gadun kaya pak Brata," ucap Shinta.
"Hati-hati deh Shin, jangan sampe imbasnya ke kerjaan kita. Gue paling gak suka soalnya urusan syahwat nanti berimbas ke kerjaan," sahut Nath.
"Yaelah, kagak lah, gue juga tau kali, lagian kan kalian tau gue dari kecil ada penjaga, yakali penjaga gue gak wanti-wanti ke gue," sahut Shinta lagi.
"Shin, lu kan anak indigo ya, sebelum lu dinner sama om Brata, bisa kali Shin lu kasih tau gue, kita berdua ini ada penjaganya atau enggak," tanyaku.
"Apaan sih lu, indigo itu kan banyak tingkatannya, gue gak bisa liat kaya gitu-gitu, gue cuma bisa tau kalo ada yang sefrekuensi sama gue," ucap Shinta dengsn gaya ngeles khas.
ADVERTISEMENT
"Gue gak mau tau ya Shin, pokoknya, urusan lu sama pak Brata, jangan sampe kebawa ke kerjaan, gue gak mau kerjaan gue berantakan gara-gara lu. Gue habisin lu kalo sampe itu kejadian," ucap Nath dengan emosi yg menggebu-gebu.
Bersambung...