Cerita Karina Salim Geluti Bisnis Salonnya

Konten dari Pengguna
14 November 2017 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Herlambang Ade Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Karina Salim di kumparan Onboarding (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Karina Salim di kumparan Onboarding (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pebisnis muda sekaligus pemilik Sucre Beauty Salon, Karina Salim menjadi pembicara dalam acara kumparan on boarding batch 2 di Kuningan City Mall, Jakarta Selatan, pada Selasa (14/11). Karina menjelaskan tentang bisnis yang sedang ia geluti selama 4 tahun ini.
ADVERTISEMENT
Berawal dari kesukaan dibidang kecantikan, aktris sekaligus penyanyi tersebut membuka salonnya di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Hal ini juga sejalan dengan background pendidikan Karina yaitu dengan mengambil jurusan bisnis menejemen saat duduk dibangku perkuliahan.
"Aku suka bidang kecantikan makanya aku buka bisnis salon," kata Karina Salim dalam acara kumparan on boarding batch 2.
Di era milenials saat ini, menurut Karina, media sosial sangat membantu dirinya dalam mengembangkan bisnisnya. Ia mencontoh media sosial yang sangat membantu semisal instagram. Menurutnya instagram sangat efektif untuk menjangkau pasar khususnya kaum milenials.
"Menurut aku platform yang paling murah dan nyaman digunakan untuk showcase our brand ya sosmed. Dan untuk anak milenials sangat efektif," katanya.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya sosial media yang sangat berkembang dengan pesat yang menghadirkan beberapa salebgram dan beauty blogger yang membuat DIY tentang kecantikan, Karina Salim mengaku tidak takut tersaingi. Hal itu justru membuat peluang baru bagi target pasar yang baru serta menjadi inovasi lain untuk bisnisnya.
"Justru dengan adanya beuty blogger sangat membantu kita sebagai pelaku bisnis yang (berkecimpung) dibidang kecantikan. Karena mereka mengedukasikan tentang kecantikan. Ada dua tipe (wanita) ada yang merawat ada yang ga sama sekali (merawat). Adanya beuty blogger jadi yang ga suka rawat diri jadi suka merawat sehingga kita dapat pasar baru," ujarnya.
Dengan menggunakan media sosial interaksi yang diberikan antara dirinya selaku pemilik bisnis dan pelanggan dapat terjadi dengan mudah. Ia mencontohkan dengan adanya sosial media mempermudah jika ada kritik dan saran yang pelanggan berikan terhadap salonnya.
ADVERTISEMENT
"Sebagai pelaku bisnis kita harus haus sama komplain karna itu yang nyempurnain kita," tandasnya.
Sebagai pebisnis yang sudah menggeluti dunia salon tentu ada pengalaman berharga yang ia dapatkan. Ia menceritakan pengalamannya saat terjadi kekurangan kasir disalonnya.
"Pada saat itu kasir kita izin 3 hari Jumat, Sabtu sama Minggu," kata Karina.
Pada Saat itu Karina menjadi kasir pada hari Sabtu. Saat itu, salon yang ia miliki sedang ramai oleh pengunjung. "Ada tamu dateng dari atas terus mau bayar pake uang cash ternyata aku lupa kalau kasir pagi itu harus nukerin uang recehan dan aku lupa jadinya ga ada kembalian sementara pas mau bayar debet internet kita down."
Namun, pengalamannya selama berbisnis 4 tahun di dunia kecantikan membuatnya semakin mandiri.
ADVERTISEMENT
"Sekarang merasa pengalaman bisnis dan membuat aku lebih mandiri," tutupnya.