Japanese B encephalitis: Radang Otak yang jarang ditemukan di Jepang

Aditya Dwi Santoso
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Konten dari Pengguna
3 Desember 2020 5:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aditya Dwi Santoso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Japanese B encephalitis: Radang Otak yang jarang ditemukan di Jepang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SALAM SEHAT
halo, sudah pernah mendengar ensefalitis? Ya, Ensafilitis adalah nama lain dari penyakit peradangan pada otak. Tapi, tahukah kalian jika ada Ensafilitis yang berasal dari Jepang dan penyebarannya sampai ke Indonesia?
ADVERTISEMENT
Japanese B. encephalitis (Je) merupakan nama penyakit dengan gejala radang otak berbahaya akibat infeksi Japanese enchepalitis Virus (JEV) melalui perantara serangga berupa nyamuk jenis Culex yang membawa virus dari babi atau hewan lain. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1871
Ada dua jenis nyamuk culex yang dapat menjadi vektor dari penyakit ini, yaitu jenis Culex (Cx.) tritaeniorhyncus dan Culex (Cx.) gelidus. Kedua nyamuk ini dibedakan berdasarkan tempat perindukannya. Cx.tritaeniorhycus umumnya di rawa dan sawah, sementara Cx.gelidus di empang, selokan, atau comberan dekat sawah. Penyakit ini banyak ditemukan pada daerah pedesaan atau yang dekat dengan persawahan dan perternakan babi.
Ada hal menarik dari penyebaran penyakit Japanese enchepalitis sekarang ini. Dilansir dari Laman NHS.UK, sebuah website pelayanan kesehatan masyarakat nasional britania raya dikatakan bahwa saat ini penyebaran penyakit tersebut lebih banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya, seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, China, Malaysia, Indonesia, Laos dan India.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, di Jepang sendiri sebagai negara asal penyakit ini justru sangat jarang ditemukan. Hal tersebut dapat terjadi karena kesigapan penanganan pemerintah Jepang melalui program imunisasi skala besar. Jika diingat fenomena ini mirip seperti yang terjadi belakangan pada wabah Wuhan Coronavirus (Covid-19) di kota Wuhan, Cina yang saat ini lebih sedikit penambahan kasusnya bahkan dapat dinyatakan pulih dibanding negara-negara lainnya seperti salah satunya Indonesia.
Di Indonesia, Penyakit ensefalitis( radang otak ) jepang ini sempat viral sebelumnya di Indonesia meski tidak dikenal secara luas oleh semua masyarakat. Diketahui, penyakit ini menjadi salah satu jenis radang otak akut yang paling sering terjadi di Indonesia dan umumnya menyerang anak dibawah usia 15 tahun.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari laman kementrian kesehatan, setelah diadakan survei di 11 provinsi di Indonesia pada 2016 ditemukan ada 13% dari seluruh kasus radang otak akut merupakan kasus positif penyakit Je ini. Kasus terbanyak diketahui terdapat di provinsi Bali.
Japanese B. encephalitis (Je) merupakan nama penyakit dengan gejala radang otak berbahaya akibat infeksi Japanese enchepalitis Virus (JEV) melalui perantara serangga berupa nyamuk jenis Culex. Penyakit ini pertama kali deitemukan di Jepang pada tahun 1871
Ada dua jenis nyamuk culex yang dapat menjadi vektor dari penyakit ini, yaitu jenis Culex (Cx.) tritaeniorhyncus dan Culex (Cx.) gelidus. Kedua nyamuk ini dibedakan berdasarkan tempat perindukannya. Cx.tritaeniorhycus umumnya di rawa dan sawah, sementara Cx.gelidus di empang, selokan, atau comberan dekat sawah. Penyakit ini jarang ditemukan pada daerah ramai perkotaan yang jauh dari persawahan dan perternakan babi.
ADVERTISEMENT
Ada hal menarik dari penyebaran penyakit Japanese enchepalitis sekarang ini. Dilansir dari Laman NHS.UK, sebuah website pelayanan kesehatan masyarakat nasional britania raya dikatakan bahwa saat ini penyebaran penyakit tersebut lebih banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya, seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, China, Malaysia, Indonesia, Laos dan India.
Sedangkan, di Jepang sendiri sebagai negara asal penyakit ini justru sangat jarang ditemukan. Hal tersebut dapat terjadi karena kesigapan penanganan pemerintah Jepang melalui program imunisasi skala besar. Jika diingat fenomena ini mirip seperti yang terjadi belakangan pada wabah Wuhan Coronavirus (Covid-19) di kota Wuhan, Cina yang saat ini lebih sedikit penambahan kasusnya bahkan dapat dinyatakan pulih dibanding negara-negara lainnya seperti salah satunya Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, Penyakit ensefalitis( radang otak ) jepang inisempat viral di Indonesia meski belum dikenal secara luas oleh seluruh masyarakat. Di ketahui, penyakit ini menjadi salah satu jenis radang otak akut yang paling sering terjadi di Indonesia dan umumnya menyerang anak dibwah usia 15 tahun.
Dilansir dari laman kementrian kesehatan, setelah diadakan survei di 11 provinsi di Indonesia pada 2016 ditemukan ada 13% dari seluruh kasus radang otak akut merupakan kasus positif penyakit Je ini. Kasus terbanyak diketahui terdapat di provinsi Bali akibat masih banyaknya persawahan dan Perternakan Babi dan belum meratanya Imunisasi.
Hingga saat ini, Penyakit Japanese enchepalitis di Indonesia masih menjadi penyakit berbahaya tanpa obat spesifik yang dapat mengancam nyawa khususnya bagi anak tanpa imunisasi.
ADVERTISEMENT
Referensi dapat anda jumpai di Laman berikut.
1) Jurnal Kesehatan Britania Raya: https://www.nhs.uk/conditions/japanese-encephalitis/
2) Jurnal Kementrian Kesehatan Republik Indonesia :
https://www.kemkes.go.id/article/view/18030500001/mengenal-penyakit-radang-otak-japanese-enchepalitis.html