Berbagi dan Bangkit Kembali di Bulan Ramadhan

Dok.Pribadi: makanan pembuka puasa: kurma dan air putih

Sepuluh hari pertama puasa di bulan Ramadhan telah kita lewati. Dan saat ini memasuki sepuluh hari kedua. Telah kita jalani rutinitas istimewa yang indah. Umat Islam berlomba berbuat kebaikan untuk diri sendiri, untuk orang lain, untuk masyarakat sekitar yang bertujuan meningkatkan iman dan takwa pribadi muslim.

Menyediakan makanan minuman pembuka ( tanda batal puasa) disediakan dimana- mana. Tidak hanya di musholla kampung dekat rumah, di masjid yang terletak di jalan raya secara rutin saat Ramadhan menyediakan hidangan pembuka puasa ini.

Ada yang menyiapkan nasi bungkus, roti, kurma, buah, air mineral dan lainnya yang dibagikan ke orang-orang yang pulang kerja, saat menjelang berbuka puasa. Bahkan bila yang dibagikan banyak perlu petugas yang melancarkan arus lalu lintas. Karena seringkali, pembagian makanan minuman ini menyebabkan sedikit terhambatnya arus lalu lintas di tepi jalan.

Semangat Berbagi di Saat Pandemi

Semangat berbagi juga telah kita lewati saat pandemi berlangsung tiga tahun ini. Saat banyak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja pada karyawannya hingga menambah pengangguran.

Kita lihat lingkungan sekitar, tetangga kita. Ada yang sakit terkena wabah covid_19, opname, ada yang meninggal. Suasana duka menyelimuti dan sebagai warga se lingkungan merasakan kesedihan ini. Semangat saling membantu digaungkan pak RT atau pribadi yang mempunyai semangat mengkoordinir bantuan bagi warga kampung. Bantuan ini dibagikan tiap hari tertentu atau sesuai kesepakatan warga.

Ide lain melalui grup pertemanan whatsapp dengan mengumpulkan sejumlah uang yang diwujudkan nasi bungkus/ nasi kotak. Grup whatsapp bernilai positif karena ada yang bertindak sebagai pionir, pelopor beramal berbuat kebaikan. Mengajak anggota grup yang berkeinginan untuk sedekah. Maka niatan baik terwujud dalam perbuatan baik.

Di bulan Ramadhan banyak lembaga/instansi pemerintah yang menyelenggarakan Bazar Ramadhan, Pameran, Pasar Murah yang hampir semuanya mempromosikan produk usaha kecil menengah, menyediakan sembako dengan harga tebus murah dll. Kebanyakan menjual makanan minuman pembuka puasa dengan harga terjangkau. Salah satunya diselenggarakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Prov. Jawa Timur. Kapan dilaksanakan? Ikuti ig.diskopukm.jatim

Titik Balik UKM Bangkit

Ramadhan tahun ini merupakan titik balik usaha kecil menengah untuk bangkit kembali berjuang menggapai mimpi. Setelah dua tahun mengalami pembatasan karena diberlakukan PPKM – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang berlevel tertentu di suatu wilayah. Maka kinilah saatnya UKM kembali menuangkan ide menghasilkan produk terbaik, berinovasi, bersaing dengan UKM lainnya.

Dalam kehidupan bisnis tetap ada persaingan produk. Tetapi dalam berbisnis juga diperlukan sinergi menjalin kerjasama sesama pelaku usaha membentuk jejaring. Dengan mempererat ukhuwah sesama pelaku usaha informasi pasar, bahan baku dan akses permodalan akan mudah diperoleh.

Berdasarkan Sensus Ekonomi Tahun 2016 dan Survei Pertanian Antar Sensus 2018, Jawa Timur memiliki 9,78 juta UKM. Terbagi dalam Usaha Pertanian sejumlah 5.163.979; Usaha Mikro Kecil Non Pertanian sejumlah 4.569.822 dan Usaha Menengah Besar Non Pertanian sejumlah 48.461 ( Sumber: BPS Jawa Timur).

Kesadaran UKM untuk terus memperbaiki diri dari sisi kelembagaan dengan melengkapi perijinan (PIRT, NIB, sertifikat halal), memperbaiki mutu produk, menambah modal untuk mengembangkan usaha dan melakukan pemasaran melalui penjualan langsung, media sosial maupun melalui marketplace yang bersedia untuk bekerjasama.

Jumlah UKM Jawa Timur yang sedemikian besar merupakan potensi kuat untuk membangun kebangkitan perekonomian kembali. Apalagi Jawa Timur merupakan penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 25,01%. DKI Jakarta sebesar 29,70% ; Jawa Barat 22,51%; Jawa Tengah 14,48%; Banten 6,78% dan DI Yogyakarta 1,52% ( Sumber: BPS Jatim, 2022).

Berbuat Baik Berkelanjutan

Bahwa indahnya Ramadhan kita jnginkan dapat terus berlanjut pada bulan-bulan selanjutnya mewarnai kehidupan manusia sehari-hari. Menjaga kemakbulan Ramadhan menjadi cita- cita setiap insan muslim. Selaras seimbang hablum minnallah – hubungan manusia dengan Sang Khalik dan hablum minannas – hubungan sesama manusia atau dengan kelompok manusia/masyarakat.

Pelaku usaha / usaha kecil yang lebih dahulu telah aktif di dunia usaha menggandeng pelaku usaha yang baru memulai usaha. Menggandeng tetangga, teman yang baru memulai usaha dan mengajak maju bersama. Misalnya membantu memberikan sedikit bantuan modal, berbagi lapak di pasar/toko, melatih, menularkan ilmu yang dimiliki agar bisa dipraktekkan juga oleh UKM lainnya.

Hal lain yang dapat dilakukan pelaku usaha yang sudah mengelompok di bulan Ramadhan ini seperti yang dilakukan umat Islam lainnya, yaitu secara bersama-sama, berkelompok membantu panti asuhan, panti jompo ataupun berbagi takjil pada warga sekitar.

Banyak hal baik yang dapat dilakukan di bulan Ramadhan yang mulia ini. Berlomba dalam kebaikan, maka hadiah Allah SWT berupa pahala dapat kita raih. Semoga Allah SWT merahmati dan menerima ibadah Ramadhan kita semua umat muslim. Amin yaa Robbal ‘alamin.