Wajib Tahu, Cara Menghemat Uang Saat Pandemi ala Raditya Dika!

Edbert Philaret
Mahasiswa Binus University
Konten dari Pengguna
18 Desember 2020 10:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Edbert Philaret tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Raditya Dika via Intagram: https://www.instagram.com/raditya_dika/
zoom-in-whitePerbesar
Foto Raditya Dika via Intagram: https://www.instagram.com/raditya_dika/
ADVERTISEMENT
Kita semua tahu bahwa dengan adanya Pandemi yang melanda Indonesia membuat banyak hal terjadi dan bagian yang menjadi sasaran terbesar adalah Ekonomi Indonesia yang mengalami krisis. Hal ini didukung dengan keterbukaan ibu Sri Mulyani selaku (menteri keuangan Indonesia) dalam Forum Internasional yang menceritakan bagaimana perekonomian yang ambruk dan menurut akibat adanya Korona yang semakin hari semakin parah. Ibu Sri Mulyani juga memberikan prediksi bahwa ketika kita semua tidak bisa mulai sadar akan kesehatan dan melek akan kondisi keuangan yang ada maka kita akan terpuruk. Beliau juga menambahkan bahwa kita harus mengikuti protokol kesehatan dan mulai merencanakan keuangan agar kita bisa melalui masalah ini secara bersama-sama.
Foto memegang uang by unsplash
Berangkat dari hal tersebut, Raditya Dika yang merupakan seorang entertainer yang memiliki profesi seperti sutradara, penulis, stan up comedy, dan youtuber, mengkampanyekan dan membuat edukasi video bagaimana kita bisa melek akan finansial sedini mungkin. Kesuksesannya tidak membuat dia menjadi lupa akan pentingnya merencanakan masa depan tentang keuangan yang mungkin tidak semua orang di Indonesia aware akan masalah itu. Dia pun bercerita bagaimana akhirnya dia sadar bahwa hal ini merupakan topik yang harusnya sangat diangkat dari dahulu karena selalu menjadi permasalahan di Indonesia. Ketika hendak diundang dalam suatu event, di mana Radit merupakan pembicara dalam acara tersebut sehingga dia sedang mempersiapkan diri di ruang tunggu yang di mana, crews dari acara tersebut banyak mengobrol dengan Radit.
ADVERTISEMENT
Lalu di mana masalahnya? Ketika itu hampir dari mereka bertanya kepada Radit bagaimana mengelola keuangan ketika melakukan prinsip minimalis yang diterapkan Radit baru-baru itu dan mengheboh kan banyak masyarakat. Lalu ketika menjawab dan bertanya kembali kepada crews, ternyata banyak dari mereka yang benar-benar tidak mengerti akan finansial dan minim akan memiliki tabungan. Berangkat dari situ juga, Radit akhirnya memiliki niatan untuk membantu orang dengan berbagi pengalaman, bercerita bagaimana dia mengatur keuangan, dan mendatangkan experts yang ahli di bidangnya sehingga memberikan perspektif yang berbeda.
Akhirnya, Radit membuat video 1 nya mengenai 15 Tips Ngatur Duit ala Raditya Dika yang menjelaskan keresehan dan bagaimana basic plan yang harus kita lakukan ketika sebagai pemula dalam hal seperti mengatur uang atau mengalokasikan uang. Reaksi yang diberikan oleh penonton sangat antusias dan senang akan konten yang diberikan oleh Radit, berikut adalah beberapa tip yang diberikan oleh Raditya Dika dalam mengatur duit:
ADVERTISEMENT

Waktu tidak akan pernah bisa diulang

Yup, seperti yang Radit katakana bahwa benar uang tidak akan pernah bisa di ulang sehingga dia adalah teman terbaik kita. Ketika kamu mulai berinvestasi sejak kecil maka kamu akan mendapatkan semakin besar jika dihitung dari jangka panjang nya.

Tidak berhutang

Radit tidak mau berhutang dan dihutangi, Mengapa? Karena Radit kurang begitu suka untuk berhutang. Jika memang ada yang mau berhutang maka dia lebih suka untuk memberikan uang tersebut dengan balasan value apa yang bisa di berikan seperti kerja sama, ednorsement, atau pertukaran lainnya. Radit merasa lebih nyaman dalam meminjamkan uang dengan melakukan hal itu karena dia merasa bahwa ketika berbicara dengan waktu maka tidak ada yang pasti dan kita tidak tahu kedepannya.
ADVERTISEMENT

Beli sesuatu semuanya dengan cash

Dia menuturkan bahwa lebih baik kita membeli barang dengan cash, kalau bisa setiap bulannya. Karena menurutnya, ketika kita menggunakan cash, kita akan lebih merasakan sakit atau betapa berharganya uang itu ketika dilakukan secara cash.

Fokus pada penghasilan dan bukan gaji

Menurutnya pribadi, Gaji dengan Penghasilan merupakan hal yang berbeda. Sehingga bagaimana kita menambah penghasilan dengan menggunakan apa yang selama ini kita belajar dan memfokuskan dan menjadikan aset dalam menghasilkan pendapatan.

Pemasukan yang besar bukan berarti bisa senang

Lanjut dari poin sebelumnya, ketika memiliki pemasukan atau penghasilan yang besar bukan berarti kamu bisa memiliki pengeluaran yang besar juga. Kamu akan menjadi terkejut dengan melakukan hal itu maka apa yang kamu miliki tidak akan bisa berbuah karena hanya digunakan untuk foya-foya, atau duit kan bisa di cari, atau lainnya yang membuat kamu sewaktu waktu menjadi terpuruk dengan contoh misalnya Pandemi saat ini. Sehingga milikilah mindset untuk investasi dan menabung yang bisa membantu kita juga saat kesusahan nantinya.
ADVERTISEMENT
Nah, setelah membaca beberapa tip dari Raditya Dika maka kita akan melanjutkan membahas bagaimana Raditya juga memberikan knowledge bersama pakar mengenai lebih dalam lagi apa yang harus kita lakukan dalam pandemi atau bagaimana membedakan dana darurat. Pada kesempatan kali ini mengajak beberapa experts dalam beberapa episode di mana tiap episode akan membahas topik yang berbau dengan finansial namun dengan pertanyaan yang berbeda. Mulai dari Pak Teguh sebagai pengawas dalam dunia Bank Syariah yang memberikan informasi bagaimana seseorang harus sadar bahwa keuangan yang sehat itu adalah pengeluaran tidak melebihi (30%) dari pendapatan. Karena ketika menghadapi sebuah klien, rata rata mereka cenderung ingin mengeluarkan uang yang ditukar dengan barang yang tidak ada value nya.
ADVERTISEMENT
Lalu setelah itu ada Ligwina Hananto juga memberikan kita informasi agar bisa lebih siap menghadapi pandemi dengan memberikan beberapa tip juga yang merupakan lanjutan dari Pak Teguh agar kamu bisa menabung dan melek finansial:

Menolong orang lain bisa kapan saja

Kita harus sadar betul bahwa menolong orang lain bisa dilakukan kapan saja namun, kita perlu memprioritasi hidup kita agar ketika kita membantu orang lain maka kita bisa tetap bertahan hidup.

Rasa gotong royong yang tinggi

Gotong royong itu nilainya tinggi di negara kita sedangkan tanggung jawab memiliki nilai yang rendah di negara kita. Dibuktikan dengan adanya kesenjangan yang kaya makin kaya dan yang kekurangan semakin kesusahan.

Kita tidak bebas dengan konsekuensi

Kita bebas melakukan apa saja terhadap uang kita, tetapi kita tidak bebas dengan konsekuensinya. Jangan sampai kita nangis dengan tindakan yang kita lakukan dikemudian hari.
ADVERTISEMENT

Semakin tinggi penghasilan semakin bijak dalam mengeluarkan

Menurut opini dan sudut pandang Ligwina, ketika kita memiliki pendapatan uang di kisaran 10-100 juta dalam sebulan. Maka kita cenderung untuk menganggap bahwa kita memiliki uang sedangkan ketika kita memiliki penghasilan di atas ratusan juta maka menurut pengamatan saya kita menjadi lebih dewasa dan bijak dalam menggunakan uang kita.

Semua berhak menghasilkan uang

Walaupun laki-laki adalah imam di keluarga dan wajib memberi nafkah, tetapi wanita perlu untuk belajar menghasilkan uang. karena dengan itu membantu wanita belajar soal tanggung jawab dan cara belajar menghasilkan uang yang gak bisa dipelajari sekejap, artinya kalau wanita bisa tanggung jawab soal uang berarti wanita bisa mengapresiasi soal uang dan bisa menghargai apa yang dilakukan pasangannya.
ADVERTISEMENT

Bekerjasama dan bangkit dari keterpurukan

Untuk mengatasi krisis ini dan bisa sah menjadi negara maju dengan pendapatan per-kapita, kita harus bekerja bersama sama dan bukan merasa ditindas atau merasa dibiarkan oleh pemerintah karena at the end yang bisa menyelamatkan kita adalah kita dan pemerintah juga pastinya sudah melakukan yang terbaik sehingga kita perlu sadari bahwa bagaimana mendapatkan penghasilan yang cukup membuat kita bisa hidup dan setara dengan level negara maju lainnya.
Lalu, jangan lupa bahwa yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menyadari bahwa sedari dini kita harus mengerti cara mengatur uang dan mengalokasikannya agar kelak kita bisa bertahan dalam menghadapi apapun seperti krisis dan lainnya. Bu Sri Mulyani juga memiliki harapan bahwa ekonomi kita akan lebih baik pada kuartal ke (III tahun 2021), maka dari itu kita harus optimis dan mulai melakukan pembenaran dalam hal keuangan kita.
ADVERTISEMENT