PENYU SISIK, Memanfaatkan Sampah Dengan Asik

Earth Hour Bogor
Gerakan Hemat Energi yg diinisiasi oleh WWF | Yuk jd bagian #BOGORGELAP - 24 Maret 2018; 20.30-21.30 WIB #IniAksiku #WeLoveBogor #Connect2Earth
Konten dari Pengguna
27 Februari 2019 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Earth Hour Bogor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Penulis : Rini Apriani/Earth Hour Bogor

ADVERTISEMENT
Sampah menjadi persoalan global yang dihadapi masyarakat diseluruh dunia termasuk Indonesia, khususnya sampah plastik. Dikutip dari lingkunganhidup.co kota-kota di dunia menghasilkan sampah plastik hingga 1,3 miliar ton setiap tahun. Menurut perkiraan Bank Dunia, jumlah ini akan bertambah hingga 2,2 milar ton pada tahun 2025. Selain itu, sekitar 10 hingga 20 juta ton sampah plastik mencemari lautan setiap tahun. Jika terus dibiarkan, lautan di bumi kita akan berubah menjadi lautan plastik.
ADVERTISEMENT
SobatEH yang hadir di hari Minggu, 24 Februari 2019
Tidak hanya sampah plastik yang menjadi sumber permasalahan di bumi kita ini. Pada dasarnya semua jenis sampah atau material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses menjadi permasalahan yang harus ditangani bersama. Word Bank (2012) menyatakan bahwa pertambahan jumlah timbunan sampah sangatlah cepat. Pada tahun 2002 dengan 2,9 milar penduduk perkotaan menghasilkan 0,68 miliar ton sampah pertahun. Diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 4,3 milar penduduk perkotaan menghasilkan sekiatr 2,2 miliar ton sampah pertahun.
Salah satu penyumbang sampah terbesar kedua di dunia adalah Indonesia. Menyandang predikat ini bukanlah hal yang bisa dibanggakan oleh Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2016 jumlah timbunan sampah di Indonesia mencapai 65 juta ton per tahun. Oleh karena itu, sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat harus ikut andil dalam upaya mengurangi jumlah timbunan sampah ini.
ADVERTISEMENT
Earth Hour Bogor sebagai salah satu komunitas lingkungan yang tentunya sangat peduli akan permasalahan sampah ini, menyelenggarakan acara PENYU SISIK “Penyuluhan Aksi Biar Asik”, dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada Minggu, 24 Februari 2019 bertempat di Kolaborato, Bogor Tengah, Kota Bogor. Momen HPSN yang jatuh setiap tanggal 21 Februari ini di latar belakangi peristiwa naas 14 tahun silam, yaitu tragedi longsor sampah dan ledakan gas metana yang memakan korban lebih dari 100 jiwa di Lewigajah, Cimahi, Jawa barat pada 21 Februari 2005.
Kegiatan PENYU SISIK yang berlangasung selama tiga jam ini berisi kegiatan yang sangat asik, yaitu sharing session tetang sampah dan workshop paper quilled yang dibawakan oleh kak Sheira Alya Rachmah dari divisi Creative Campaign EH Bogor. Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan #SobatEH agar peduli terhadap permasalahan sampah di Indonesia dan mengajak untuk ikut berkontribusi dalam mengurangi sampah di Indonesia, khususnya di Bogor.
ADVERTISEMENT
Dalam sharing session kali ini, ka Sheira berbagi pengetahuan mengenai pencegahan dan penanganan sampah. Untuk mencegah timbunan sampah ada dua hal yang bisa dilakukan, yaitu Beli Yang Baik (BYB) dan Go Digital. Penerapan lima poin BYB, yaitu beli yang perlu, beli yang ecolabel, beli yang alami, beli yang awet, dan menggunakan ulang sampah yang masih bisa digunakan diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat mengenai dampak konsumsi sehari-hari terhadap kerusakan lingkungan.
Selanjutnya, masyarakat harus mulai Go Digital, yaitu mengganti segala sesuatu yang bersifat paper printing, seperti undangan, surat, brosur, dan lain-lain ke dalam bentuk digital, seperti email, e-invitation, e-brosur dan digital marketing. Adapun untuk solusi penanganan sampah ka Sheira membagikan tiga cara, yaitu 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace, Repair), pemilihan sampah (memisahkan sampah organik dan anorganik), dan bank sampah.
ADVERTISEMENT
SobatEH sedang membuat paper quilled
Pada sesi workshop paper quilled, SobatEH yang hadir diajak untuk mempraktikan langsung papper quilled yaitu dengan mengolah kembali kertas bekas menjadi barang-barang yang bisa digunakan kembali seperti tempat pensil, kotak tisu, bingkai, dan hiasan-hiasan lucu. Cara membuatnya sangat mudah, #SobatEH hanya perlu menyiakan kertas bekas, gunting, lem, kardus bekas, tusuk sate, dan penak Pernik lucu. Selanjutnya SobatEH tinggal berkreasi dengan kreatifitas masing-masing.
Salah satu hasil paper quilled
Sampah yang dianggap tidak berguna bahkan dianggap mengganggu oleh kebanyakan orang, dengan kreatifitas sebenarnya bisa dimanfaatkan kembali dan diubah menjadi barang-barang yang bermanfaat bahkan memilik nilai jual. Sebagai manusia yang tinggal bumi, mari bersama-sama kita menjaga bumi ini dari ancaman sampah agar tetap bisa menjadi tempat tinggal yang nyaman di masa depan. #IniAksiku #Connect2Earth
ADVERTISEMENT